TEMPO Interaktif, Surakarta - Pendapa Rumah Dinas Wali Kota Surakarta cukup ramai pada Sabtu malam 28 Mei 2011. Sejumlah kendaraan tamu memenuhi pelataran hingga meluber di jalan besar yang ada di depan rumah kuno itu. Ternyata, malam itu ada upacara penyerahan dana Corporate Social Responsibility dari Bank Mandiri untuk Pemerintah Kota Surakarta senilai Rp 1,8 miliar.
Penyerahan dana tanggung jawab sosial itu dilakukan secara langsung oleh Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini. Bantuan itu diterima oleh Wali Kota Surakarta, Joko Widodo. Selain bantuan untuk pendidikan, Bank Mandiri juga menyerahkan bantuan untuk kesehatan dan lingkungan hidup.
Dalam sambutannya, Joko Widodo mengucapkan terima kasih atas bantuan yang dinilai cukup besar itu. Namun, dalam sambutannya Joko justru lebih banyak bercerita tentang sejarah rumah dinasnya yang merupakan bangunan peninggalan Belanda. Termasuk, cerita-cerita keangkeran rumah yang biasa disebut Loji Gandrung itu.
Cerita itu mengalir, hingga kejadian yang baru saja terjadi, tepatnya pada Jumat 27 Mei 2011. Saat itu, salah seorang penjaga menemukan seekor ular piton di dekat ruang keluarga. Ular itu memiliki panjang sekitar tiga meter, dan besarnya seukuran lengan orang dewasa. Ular itu berhasil ditangkap oleh pawang ular yang sempat digigit hingga terluka di delapan titik.
Joko menduga, ular itu berasal dari pekarangan kosong di samping timur Loji Gandrung. "Rumput dan tanaman lain sudah sangat lebat lantaran jarang dibersihkan," kata Joko dalam sambutannya. Sangat kebetulan, pekarangan kosong itu milik Bank Mandiri.
Direktur Utama Bank Mandiri, Zilkifli Zaini segera menyatakan kesiapannya untuk membersihkan lahan itu. Pihaknya juga akan memanfaatkan tanah kosong itu dalam waktu dekat. "Kami akan meletakkan mesin ATM drive thru," kata Zulkifli. Dalam jangka panjang, pihaknya berencana untuk membangun kantor cabang baru di tempat itu. "Mudah-mudahan tidak ada lagi ular," katanya menambahkan.
AHMAD RAFIQ