Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudah Sepekan Korban Banjir Belu Kelaparan

image-gnews
TEMPO/Yohanes Seo
TEMPO/Yohanes Seo
Iklan

TEMPO Interaktif, Kupang -Ribuan korban banjir di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah sepekan ini kelaparan karena bantuan dari pemerintah telah habis.

"Sejak 26 April 2011 lalu kita sudah tidak miliki makanan lagi karena bantuan pemerintah telah habis," kata Kepala Desa Lasaen Bernadus Nakseran yang dihubungi Tempo dari Kupang, Rabu, 4 Mei 2011.

Banjir melanda belasan desa di Kecamatan Malaka Barat akibat jebolnya tanggul Sungai Benenain sejak akhir Maret 2011 lalu. Banjir mengakibatkan ribuan warga mengungsi ke kantor desa dan kantor camat.

Menurut dia, pemerintah hanya membagikan beras sebanyak 2 kilogram bagi para korban banjir sejak 25 April 2011. Beras itu kini telah habis terpakai dan sampai saat ini belum ada bantuan lagi. "Kita sudah kelaparan hampir seminggu ini karena kehabisan makanan," katanya.

Dia mengatakan, beras bantuan pemerintah sebanyak 1 ton di kantor camat belum didistribusikan bagi korban banjir yang desanya terisolasi, seperti Desa Lasaen, Sikun dan Fafoe.

Saat ini, lanjut Bernadus, warga hanya bertahan dengan makan pisang dan ubi, serta mengharapkan bantuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap korban banjir.

Bernadus mengemukakan korban banjir juga masih bertahan di tempat-tempat pengungsian karena rumah mereka kini sudah tidak layak huni.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia meminta agar pemerintah daerah merelokasi korban banjir di daerah itu. Desa Lasaen tercatat sudah beberapa kali mengalami banjir yang melanda wilayah itu sejak sebulan terakhir.

Bernadus mengaku sebanyak 21 kepala keluarga di desa itu sudah menyatakan kesediaan untuk direlokasi ke Desa Hukiluk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Belu. "Mereka sudah menandatangani surat pernyataan untuk direlokasi. Tanah untuk direlokasi dibeli sendiri oleh warga," katanya.

Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan bahwa Pemerintah NTT telah mengalokasikan beras sebanyak 5 ton serta memberikan bantuan dana sebesar Rp 300 juta bagi korban banjir di Malaka Barat. "Sudah ada bantuan dana Rp 300 juta bagi korban banjir di Belu," katanya.

Akibat banjir itu, sebanyak 20 kepala keluarga dari Desa Motaulun dan Lasaen, Kecamatan Malaka Barat, memilih mengikuti program transmigrasi Antar Kabupaten Antar Daerah (AKAD) ke Papua.



YOHANES SEO
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis, 19 Januari 2022. Biro Setpres
Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.


Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Kondisi banjir di jalan depan Polda Sulawesi Utara dan Kantor PLN Wilayah Suluttenggo di Kota Manado, Jumat 22 Januari 2021. ANTARA/HO-BPBD Kota Manado
Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.


Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Kondisi banjir di jalan depan Polda Sulawesi Utara dan Kantor PLN Wilayah Suluttenggo di Kota Manado, Jumat 22 Januari 2021. ANTARA/HO-BPBD Kota Manado
Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.


BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

Kondisi banjir di jalan depan Polda Sulawesi Utara dan Kantor PLN Wilayah Suluttenggo di Kota Manado, Jumat 22 Januari 2021. ANTARA/HO-BPBD Kota Manado
BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado


Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Sejumlah warga melihat ombak tinggi yang menerjang pesisir kawasan bisnis di Kota Manado, Sulawesi Utara, Ahad, 17 Januari 2021. Video saat terjadinya ombak tinggi sempat viral di media sosial pada sore hari ini. ANTARA/Adwit B Pramono
Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.


Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Ketinggian air di papan mercu air Bendung Katulampa, sejak Rabu 7 Februari 2018 pagi hingga siang, hanya 60 sentimeter atau siaga 4.  Tempo/ M Sidik Permana
Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.


Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Warga menunjukkan lokasi rumahnya yang tergenang air di Kelurahan Bailang, Manado, Sulawesi Utara, Jumat 1 Februari 2019. Hujan deras sejak Kamis (31/1/2019) sore menyebabkan banjir di sebagian besar wilayah kota Manado dengan ketinggian mencapai 2,5 meter. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono
Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.


Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Warga membawa barang miliknya melintasi banjir ketika akan mengungsi ke tempat yang lebih aman di Wenang, Manado, Sulawesi Utara(15/1). Banjir yang datang pada hari Rabu menbuat ribuan warga mengungsi ANTARA/Fiqman Sunandar/ed/Spt/14.
Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.


Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Sejumlah warga melintasi banjir di kawasan Pamanukan, Subang, Jawa Barat, Senin (20/1). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.


Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Warga dibantu tim SAR mengevakuasi sejumlah barang berharga milik penduduk saat banjir melanda Kampung Sewu, Solo, Jateng, Rabu (22/2). ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.