"Namanya juga kader, kalau ketuanya diperiksa kami pasti datang mendampingi," kata Andi Syahrir, Sekretaris FPI Sulawesi Selatan, yang ditemui di depan ruang reserse dan kriminal. Menurutnya, kader yang mendampingi ini berasal dari setiap kecamatan. "Ini wujud solidaritas kami," tambahnya.
Rombongan FPI bertolak dari markas mereka di Jalan Sungai Limboto No. 33, sekitar pukul 10.30 WITA. Mereka tiba 30 menit kemudian. Tidak lama setelah kedatangan, polisi langsung melakukan pemeriksaan. Kader FPI terlihat memenuhi teras, menunggu proses pemeriksaan.
Habib Reza diperiksa bersama Abdul Rahman, Panglima FPI Sulawesi Selatan. Pemeriksaan dua petinggi FPI Sulsel ini berkaitan dengan kasus penganiayaan yang terjadi saat massa FPI menggelar razia dua pekan lalu. Tempat-tempat yang disatroni, antara lain Pasar Malam Tammamaung, jalan layang Urip Sumohardjo, dan Jalan Sudirman tepatnya di depan Monumen Mandala.
Di Pasar Malam Tammamaung, FPI merusak bangunan gardu yang biasa digunakan sebagai lapak pedagang sayuran. Di tempat itu juga, mereka menyita meja bola putra yang diduga sebagai alat perjudian. Sementara itu, di jalan layang Urip Sumehardjo, FPI mengusir pasangan muda-mudi yang tengah bercengkrama. Sedangkan penganiayaan terhadap Nico Daeng Sibali terjadi di depan Monumen Mandala.
SAHRUL