Kabul mengatakan, ada tiga warga Kebumen yang sudah melapor ke Komnas HAM. Mereka ditemani oleh salah satu anggota Kontras. Komnas akan melakukan penyelidikan mendalam atas kasus ini. Kedatangan mereka ke Kebumen untuk mencari data dan fakta terkait kasus tersebut. "Kami menyiapkan tim yang akan saya pimpin," kata Kabul.
Kabul menyatakan belum bisa mengatakan apakah ada indikasi pelanggaran HAM dalam kasus tersebut. “Saya belum berani mengatakan sebelum penyelidikan selesai,” katanya.
Sabtu kemarin, bentrokan berdarah terjadi antara TNI AD dengan warga pecah di Urut Sewu, Desa Sentrojenar, Kecamatan Bulus Pesantren, Kebumen, Jawa Tengah. Puluhan warga yang tergabung dalam Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan bentrok dengan tentara. Warga menuntut hak atas tanah di garis Pantai Urut Sewu sepanjang 22,5 kilometer. Insiden itu menyebabkan sepuluh warga terluka. Sebagian terluka akibat ditembak di bagian belakang tubuhnya.
Bentrokan ini terjadi lantaran warga tak rela tanahnya dijadikan tempat latihan militer. Sementara pihak TNI sendiri mengklaim telah memiliki izin untuk menggunakan tanah ini dari pemerintah Kebumen sejak tahun 1980-an.
ARIS ANDRIANTO