TEMPO Interaktif, Makasssar: Pemerintah Belanda akan menjajaki kerjasama dengan Pemerintah Sulawesi Selatan dalam bidang pendidikan. Sebab Belanda merasa memiliki aspek budaya, hukum, dan sejarah yang mirip sehingga memungkinkan untuk bekerjasama di bidang pendidikan ini.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia Tjeerd De Zwaan mengatakan, kedatangannya ke Sulawesi Selatan untuk mengenal lebih dekat dengan masyarakat di sini. Setelah itu hubungan akan ditingkatkan dengan bentuk kerjasama tadi. "Mungkin kerjasama di bidang pendidikan kemudian di bidang lain,”kata Tjeerd usai bertemu dengan gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo di rumah jabatan gubernur jalan jenderal Sudirman Makassar, Minggu (17/4/2011).
Untuk rencana kerjasama itu akan ada pembicaraan lebih lanjut antara pemerintah Belanda dengan gubernur Sulawesi Selatan. “Saya berharap bisa cepat kembali untuk menindaklanjuti pertemuan ini dan terima kasih kepada gubernur telah menerima kami dengan ramah,” kata Tjeerd.
Tjeerd sempat menyebut rencana revitalisasi Benteng Rotterdam. Menurut dia, saat ini kota Rotterdam di Negeri Kincir Angin baru terjadi pergantian wali kota. Karena itu dia akan membicarakan rencana revitalisasi Benteng Rotterdam itu dengan Wali Kota Rotterdam yang baru. "Kami akan berkoordinasi dengan wali kota soal ini,” katanya.
Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, menyambut baik rencana pemerintah kerajaan Belanda itu. Sebab selain memiliki budaya, hukum, dan sejarah, yang berdekatan dengan Indonesia, beberapa peninggalan Belanda di Sulawesi Selatan juga dijaga kelestariannya. “Saya siap mengirim pelajar ke Belanda. Berapa kemampuan yang akan diterima, dan begitu juga jika ada orang Belanda yang ingin belajar di Sulawesi Selatan kami siap,” katanya.
Ia menambahkan bahwa dalam program strata tiga (Doktor) oleh pemerintah Sulawesi Selatan, telah ada mahasiswa Sulawesi Selatan yang dikirim ke Belanda. Namun masih dalam skala kecil. Sehingga jika kerjasama ini berlanjut, maka lebih bagus sebab dalam skala yang lebih banyak. “Berapa yang siap diterima di Belanda, saya siap berikan rekomendasi,” katanya.
Begitupun dengan program kerjasama dalam bidang lain. Sulawesi Selatan siap dengan potensi yang dimiliki. Misalnya dalam bidang pertanian, Sulawesi Selatan memiliki produksi beras dan jagung, ada kakao dan kopi pada sector perkebunan, memiliki rumput laut ikan dan udang pada sector perikanan dan kelautan. “Sumberdaya kami di Sulawesi Selatan ada, kami punya petani, nelayan, dan alam yang cukup untuk dikembangkan,” katanya.
Pada kesempatan yang bersamaan, gubernur Syahrul juga mengajak kepada duta besar kerajaan Belanda untuk hadir dalam pementasan I La Galigo di Benteng Rotterdam pada tanggal 23 – 24 April mendatang. “Sekaligus melihat Benteng Rotterdam peninggalan Belanda sebab banyak peninggalan Belanda termasuk rumah ini adalah peninggalannya,” katanya.
SYAMSULMARLIN