TEMPO Interaktif, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera yang baru mengundurkan diri dari DPR Arifinto ternyata masih mengikuti rapat Majelis Syuro partai itu. Rapat Majelis Syuro itu membahas sikap partai soal koalisi.
Pekan lalu, karena tersangkut skandal konten porno yang ditontonnya saat Rapat Paripurna DPR, Arfinto mendapat sanksi dari partainya. Ia tak hanya diminta mengundurkan diri, tapi juga dipecat dari keanggotaan Dewan Syariah, lembaga tertinggi partai itu.
Menurut Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, sebelumnya memang sudah ada rekomendasi untuk mengeluarkan Arifinto dari keanggotaannya di Majelis Syuro yang disampaikan kepadanya sebagai pimpinan partai. Namun putusan final harus melalui rapat khusus yang sesuai dengan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) PKS.
"Akan ada rapat khusus yang menerima atau tidak menerima rekomendasi itu, AD/ART-nya seperti itu. Jadi hari ini dia masih ikut, karena itu belum berjalan (rekomendasi)," kata Luthfi usai rapat PKS, Jumat 15 April 2011.
Luthfi menegaskan, rapat Majelis Syuro yang diadakan dua hari ini sebenarnya mengagendakan membahas soal koalisi dan verifikasi partai politik peserta pemilu 2014.
Namun jika memungkinkan, soal kasus Arifinto ini juga akan dibahas secara terpisah. "Itu baru rekomendasi yang akan diputuskan dan mungkin itu akan jadi salah satu pembicaraan,"kata anggota Komisi I DPR ini.
Menurut Luthfi, dari 99 anggota Majelis, ada 89 orang yang ikut rapat. Namun karena rapat berlangsung tertutup sejak siang kemunculan Arifinto tak tampak terlihat media.
MUNAWWAROH