TEMPO Interaktif, Serang - Efi Afrilia, bocah berusia 4 tahun, Minggu (10/4) meninggal dunia di kediaman orang tuanya di Kampung Baru, Desa Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, setelah menderita gizi buruk selama lima bulan. Meninggalnya bocah tersebut diduga karena pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat tidak cepat tanggap melakukan penanganan.
"Sudah sekitar lima bulan anak saya menderita penyakit gizi buruk, penyakit itu diketahui setelah saya memeriksakan melalui Posyandu yang berada di wilayah ini," ujar Jamil, orang tua Efi, Senin 11 April.
Sebelum meninggal, Efi sempat dibawa ke Puskesmas Kilasah, Sawah Luhur, yang lokasinya tidak jauh dari kampung halamannya. Efi dinyatakan sebagai balita gizi buruk karena di usianya yang 4 tahun berat badannya hanya 3 kilogram. Namun, karena tidak memiliki biaya, Efi terpaksa tidak dirawat dan dibawa pulang lagi ke rumahnya.
Anak dari keluarga miskin ini juga telah empat kali bolak-balik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serang. Namun, bocah malang ini tidak mendapatkan perawatan intensif karena tidak memiliki jaminan kesehatan daerah (Jamkesda).
Selama dua tahun anaknya menderita gizi buruk Jamil hanya pasrah dan sesekali membawanya ke Puskesmas. Jamil terpaksa mengasuh keempat anaknya seorang diri karena Titik Fatmawati, istrinya, menjadi tenaga kerja wanita di Arab Saudi, sejak lima bulan lalu.
Menurut Jamil, pihak Puskesmas Kilasah menolak saat beberapa kali dirinya hendak memeriksakan dan meminta agar anaknya dirawat. "Sudah sekitar empat kali saya membawa Efi ke Puskesmas Kilasah, tetapi pihak Puskesmas menolak. hanya menyarankan untuk segera dibawa ke RSUD agar bisa ditangani," ujar Jamil yang berprofesi sebagai pemulung dengan pendapatan tidak lebih dari Rp 20 ribu dalam sehari.
Gizi buruk yang merenggut nyawa Efi, membuat trauma keluarga dan warga Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Mereka khawatir gizi buruk merenggut satu-persatu nyawa anak mereka.
Jamil mengaku terpukul dengan meninggalnya Efi. Kini yang dia khawatirkan adalah Harni Sahara, 6 tahun, kakak Evi. Harni memiliki gejala serupa seperti yang menimpa Efi sebelum meninggal. "Sudah dua bulan ini Harni sering batuk, panas. Sama seperti adiknya," kata Jamil.
Ismail, Ketua RT 01/01 Sawah Luhur, mengatakan warganya belum pernah terdata untuk mendapatkan Jamkesda. Bahkan, kata Ismail, sebagai ketua RT, dirinya tidak pernah dilibatkan untuk mendata warga miskin yang berhak mendapatkan Jamkesda. "Yang tidak mampu malah tidak kebagian," kata Ismail.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Dinas Kesehatan Kota Serang, Toyalis, membantah jika penyaluran Jamkesda salah sasaran. Menurutnya, banyak warga miskin yang justru kurang peduli dengan Jamkesda. Mereka baru mengurus Jamkesda setelah terkena musibah. "Kalaupun sudah punya kartunya tidak disimpan dengan baik. Sehingga, sering kali pas dibutuhkan malah hilang," kata Toyalis.
WASI'UL ULUM