Ahmad mengatakan, saat ini warga kota Bengkulu dibagi dalam tiga kategori, pertama warga menengah ke atas atau warga mampu sebanyak 40 persen, kedua warga menengah ke bawah yang rentan jatuh miskin sebanyak 35 persen dan terakhir warga miskin sebanyak 25 persen atau sebanyak 42.000 jiwa. “Sehingga jika dikalkulasikan 60 persen warga kota adalah warga miskin yang perlu mendapat perhatian,” ujarnya. “Sebab, 35 persen warga menengah ke bawah ini menghadapi kenaikan harga saja langsung menjadi miskin karena tidak punya daya konsumsi lagi”.
Kanedi menjelaskan, setidaknya Pemerintah Kota memerlukan anggaran dari Provinsi sebanyak Rp 7 miliar yang nantinya akan dialokasikan ke program strategis penguatan kesejahteraan masyarakat salah satunya Jamkesda dan pendidikan.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu Nashyah, mengatakan akan merespon baik permintaan Pemerintah Kota Bengkulu, begitu juga dengan kabupaten lain. Karena Musrenbang tidak hanya membicarakan program pemerintah provinsi tapi mensinergikan dengan program pemerintah daerah kota dan kabupaten.
Pada tahun ini program pembangunan prioritas Bengkulu 2011 adalah pembangunan infrastruktur. Terutama jalan dan irigasi yang diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Target kita ialah mengembangkan ekonomi masyarakat melalui program yang sinergi dengan RPJM Provinsi dan nasional,” kata Nashyah.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Ahmad Zarkasih berharap dengan masih banyaknya warga yang hidup dalam belenggu kemiskinan pemerintah dapat menyiapkan program yang benar-benar dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat. "Tidak hanya berkutat pada program yang berorientasi proyek belaka saja," katanya singkat.
PHESI ESTER JULIKAWATI