TEMPO Interaktif, Garut - Ratusan tenaga medis Rumah Sakit Umum dr Slamet Garut, Jawa Barat, berunjuk rasa, Selasa (29/3). Mereka menuntut pemerintah daerah untuk secepatnya membayar jasa medis yang telah dilakukan. Aksi ini digelar dengan cara mendatangi ruang pengelola rumah sakit.
Akibat unjuk rasa ini sejumlah pasien yang akan berobat terlantar dan tidak mendapatkan pelayanan. Para pasien terpaksa menunggu di halaman parkir rumah sakit.
Koordinator Aksi Asep Ridwan, menyatakan aksi ini merupakan puncak kekesalan para tenaga medis. Soalnya selama 9 bulan jasa medis tahun 2010 lalu belum dibayar oleh pengelola rumah sakit. Padahal para karyawan terlah berulangkali menanyakan haknya tersebut. “Kami sangat kecewa karena sampai sekarang hak kami belum juga di terima,” ujarnya.
Menurut dia, jasa medis yang belum dibayarkan itu diantaranya jasa perawatan pasien jaminan kesehatan masyarakat, dana jaminan kesehatan daerah dan dana renumerasi. Pihak rumah sakit baru membayar jasa medis tersebut pada triwulan pertama tahun 2010 saja. Sedangkan sisanya sampai saat ini belum juga turun.
Namun, Asep enggan untuk menyebutkan jumlah dana yang belum dibayarkan pihak rumah sakit. Menurutnya uang tersebut belum dibayarkan kepada 800 tenaga medis yang terdiri dari perawat dan dokter. “Jumlah uang kami tidak bisa menyebutkan karena bukan kewenangan kami. Itu pihak pengelola rumah sakit yang berwenang,” ujarnya.
Direktur Rumah Sakit dr Slamet Garut, Maskut Farid mengaku, keterlambatan dana medik ini diakibatkan oleh lambatnya pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun ini. Menurutnya dana yang belum dibayarkan itu hanya dua bulan yakni Januari dan Februari. Sedangkan untuk jasa medik Jamkesmas.
Sementara itu disinggung terkait banyaknya pasien yang terlantar akibat aksi ini, Maskut membantahnya. Menurut dia semua pelayanan medis berjalan seperti biasa. “Tidak ada yang terganggu, pertemuannya juga kan cuma setengah jam,” ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR