Jalan trans Kalimantan Timur bagian utara, menghubungkan Samarinda - Bontang - Kutai Timur - hingga Nunukan. Kerusakan terparah jalan yang menghubungkan Kota Bontang dan Sangatta, Kutai Timur. Jalan dengan panjang sekitar 62 kilometer ini kondisinya berlubang. Kerusakan disambung dari Sangatta menuju Kabupaten Berau.
Di sejumlah titik, kerusakan bisa memutuskan jalan jika hujan tiba.
"Hanya orang tertentu saja yang berani bawa mobil dari Samarinda - Berau, jalannya putus. Kalau hujan lebih parah, bisa empat sampai lima hari baru bisa tiba di Berau," kata Sabaruddin, sopir angkutan yang tinggal di Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Kamis (24/3).
Ia mengungkapkan, kerusakan jalan juga terjadi di Jalan Sangatta-Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur. Kerusakan jalan terjadi di kilometer 5 dan kilometer 8.
Kerusakan jalan ini dimanfaatkan oknum warga yang menyediakan jasa tarik mobil di titik jalan rusak. Untuk bisa lolos dari jalanan rusak, pengendara mobil harus membayar sekitar Rp120 ribu kepada penyedia jasa penarikan dengan menggunakan mobil double gardan.
Jalan Trans Kalimantan Timur bagian tengah, menghubungkan Samarinda-Kutai Kartanegara-Kutai Barat pun mengalami kerusakan yang sama. Jalan poros tersebut kondisinya berlubang dan ada yang longsor.
Jalan Trans Kalimantan Timur bagian selatan yang menghubungkan Samarinda-Balikpapan juga mengalami rusak parah. Kerusakan tampak di wilayah Kota Samarinda di Kecamatan Palaran. Jalan ini menghubungkan Kota Samarinda - Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara ini bisa di gunakan juga menuju Kota Balikpapan.
Saat Tempo mengunjungi jalan poros ini, Kamis (24/3), terdapat lebih dari 35 titik jalan yang rusak. Jalan poros ini merupakan jalan satu-satunya menuju ke Pelabuhan Peti Kemas di Palaran Samarinda.
Ketua Komisi II Anggota DPRD Kalimantan Timur Rusman Ya'qub mengungkapkan, kerusakan Jalan Trans Kalimantan Timur memang tak pernah berakhir. Di sejumlah ruas jalan selalu mengalami rusak dan anehnya justru kerusakan terjadi di kawasan yang menjadi lintasan kendaraan bermuatan besar. "Kerusakan jalan ini kan karena kekuatan jalan tak sebanding dengan berat yang melintas di jalan," katanya.
FIRMAN HIDAYAT