Peresmian Museum yang terletak di Desa Lamreueng, Ulee Kareeng, Banda Aceh dilakukan Rabu (23/03) malam. Peresmian diikuti dengan serangkaian acara, seperti pemutaran film dokumenter dan pameran foto-foto pelanggaran HAM di Aceh.
Direktur Museum HAM Aceh Reza Idria, mengatakan pembentukan museum itu digagas bersama Komisi untuk Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Aceh, International Centre for Transitional Justice (ICTJ), komunitas seniman Tikar Pandan dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Aceh. “Ini bukan untuk membuka luka lama, melainkan tekad untuk tidak melupakan apa yang pernah terjadi. Hanya pengingat dan mengenang,” ujarnya.
Para aktivis HAM di Aceh sebelumnya mengharapkan pembentukan museum dapat digagas oleh pemerintah Aceh pasca perdamaian. Tetapi setelah lima tahun lebih damai di Aceh, tidak ada inisiatif dari pemerintah, sehingga mereka sepakat untuk mewujudkannya.
Saat ini, menurut Reza, pihaknya terus berusaha mengumpulkan foto-foto dan dokumen-dokumen pelanggaran HAM di Aceh, untuk melengkapi museum.
Adi Warsidi