Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puskesmas Diinstruksikan Jemput Bola Pasien TB

image-gnews
Sejumlah pegiat membawa poster bertuliskan
Sejumlah pegiat membawa poster bertuliskan "TB dapat menular dan disembuhkan" di Solo, (24/3). Aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Tuberculosis (TB) sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret. ANTARA/Akbar Nugroho
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Presiden Boediono menginstruksikan para dokter Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menjemput bola para pasien Tubercolosis (TB). Menurut dia, tanpa jemput bola para pasien ini enggan berobat karena penderita merupakan masyarakat miskin dan pengetahuannya kurang. Padahal pertambahan penyakit ini mencapai 200 ribu pertahun, dengan tingkat kematian 61 ribu orang.

"Bekerja jangan hanya di belakang meja tapi juga mencari pasien, kami mengharapkan mereka ke lapangan," kata Boediono dalam sambutan Peringatan Hari Tubercolosis Sedunia di Kantor Wakil Presiden, Kamis 24 Maret 2011.

Penderita Tubercolosis di Indonesia diperkirakan mencapai 430 ribu orang dengan pertambahan penderita tiap tahun meningkat. Sehingga, menurut Wakil Presiden, perlu adanya sosialisasi yang lebih gencar ke masyarakat terpencil dan pedalaman. Hal itu karena sebagian besar penderita berada di pemukiman pedesaan dan terpencil. "Perlu ada sosialisiasi, tidak hanya melibatkan dokter dan petugas, tapi juga keterlibatan kelompok masyarakat," katanya.

Boediono menegaskan pengobatan gratis juga harus terus dilaksanakan mengingat para penderita tidak memiliki banyak uang. Selain itu, Ia menghimbau ada pemberian makanan suplemen untuk mempercepat penyembuhan TB yang bisa dilakukan dengan dana dari para donor. "Bisa dihidupkan lagi dan dilaksanakan. Itu bagian dari program mengatasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat," ujarnya.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mendukung instruksi agar dokter di Puskesmas menjemput dan mencari para pasien di pedesaan. Langkah ini, menurutnya, penting karena pengetahuan masyarakat di pedesaan masih sangat kurang. Menurut Agung banyak masyarakat tidak mengetahui bahwa pengobatan TB gratis. " Anggarannya berasal dari APBN dan Global Fund," katanya.

Dalam upaya sosialisasi, pemerintah telah memperluas pos kesehatan desa yang melaksanakan pelayanan TB melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat, penemuan secara aktif bagi kelompok yang rentan TB bekerjasama dengan Askes, Jamsostek, dan Jamkesmas. Selain itu, Ia mengharapkan juga adanya penemuan baru dalam penanganan pasien TB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agung mengklaim pelaksanaan penurunan pasien TB sudah sesuai dengan target Milenium Development Goals yaitu menurunkan 50 persen angka kesakitan dan kematian akibat TB pada 2015. Ia menuturkan penemuan kasus TB tahun 2010 mencapai 77,3 persen dan angka keberhasilan pengobatan mencapai 89,7 persen. Sedangkan angka kematian akibat TB berhasil diturunkan lebih dari 50 persen dari 92 per 100 ribu orang pada 1990 menjadi 27 per 100 ribu orang tahun 2010.

Ia mengajak keterlibatan dari pemerintah daerah baik di provinsi dan kabupaten maupun kota. Hal itu dengan sistem desentralisasi. Agung meminta adanya pembagian peran dan tanggung jawab antara pemerintah pusat, daerah dan para pemangku kepentingan dalam penyusunan strategi nasional pengendalian TB.

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan TB ini gampang sekali menular. Misalnya, rumah yang terlalu sesak, kurang higienis, faktor pencahayaan, lantai masih tanah dan kebiasan perilaku saat berbatuk. tiIa menjelaskan satu orang dalam satu rumah bisa menyebarkan ke 10 orang.

EKO ARI WIBOWO

Iklan

TBC


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

14 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.


Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

16 hari lalu

Petugas saat melihat hasil pemeriksaan Rontgen Thorax milik warga saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

Pasien TB mengalami siklus panjang dalam pengobatan. Sehingga target eliminasi TB pada 2030 sulit diwujudkan


Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

16 hari lalu

Menko PMK, Muhadjir Effendy dalam RTM pembahasan pemberian diskon tarif tol periode mudik Idul Fitri 1445 H/2024 M, melalui Zoom, Selasa, 4 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.


USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

22 hari lalu

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

23 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

24 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.


Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

24 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.


24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

25 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

Ilmuwan Robert Koch adalah sosok yang berperan kunci dalam penemuan bakteri penyebab tuberkulosis alias TBC yang tak terpisahkan dari Hari TBC Sedunia


Kilas Balik Penemuan Kuman Tuberculosis Alias TBC oleh Robert Koch

25 hari lalu

Ilustrasi kuman tuberculosis atau TBC (pixabay.com)
Kilas Balik Penemuan Kuman Tuberculosis Alias TBC oleh Robert Koch

Bakteri penyebab TBC pertama kali ditemukan oleh Robert Koch. Pada saat itu, TBC membunuh satu dari setiap tujuh orang yang tinggal di Amerika Serikat dan Eropa.


Robot AI Buatan Google dan Perusahaan India Mampu Deteksi Kanker hingga TBC

29 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan untuk kesehatan. Kredit: Antaranews
Robot AI Buatan Google dan Perusahaan India Mampu Deteksi Kanker hingga TBC

Google dan sebuah perusahaan India mengembangkan robot berbasis AI yang bisa mendeteksi penyakit dalam. Terobosan di bidang radiologi.