TEMPO Interaktif, Jakarta - Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia dan Pemberantasan KKN, Denny Indrayana, membantah bahwa pemerintah mengabaikan penuntasan kasus hilangnya belasan aktivis pasca-pemilu 1997 dan kerusuhan Mei 1998. Menurutnya, pemerintah terus mencari titik terang mengenai keberadaan orang hilang tersebut.
"Pemerintah tidak mengabaikan. Kami terus mencari langkah terbaik," ucapnya melalui sambungan telepon, Ahad (13/3) malam.
Denny mengatakan, sebagai bukti tidak diamnya pemerintah terhadap kasus orang hilang ini, pihaknya terus berkomunikasi dengan Komnas HAM dan Kontras. "Beberapa kali saya bertemu mereka untuk mencari solusi," kata dia.
Dia mengakui hingga kini memang belum ada perkembangan signifikan mengenai kasus orang hilang. "Tapi, kami akan terus berupaya," ujarnya.
Denny tidak bisa menanggapi lebih jauh terkait rangkaian aksi Gerakan 13, yang merupakan representasi hilangnya 13 aktivis selama 13 tahun, yang berakhir hari ini. "Saya sedang menyetir," tuturnya di ujung telepon.
Heru Triyono