TEMPO Interaktif, Surabaya - Dinas Peternakan Jawa Timur tengah mengembangkan kawin silang antara sapi betina dengan banteng jantan. "Persilangan sapi dan banteng terbukti meningkatkan bobot dan kwalitas daging sapi," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Suparwoko Adisoemarto, Senin (7/3).
Dengan kwalitas dan bobot yang lebih besar, Jawa Timur berharap mampu penuhi 50 persen kebutuhan daging secara nasional dan membantu tercapainya swasembada daging secara nasional pada 2014.
Kawin silang antara sapi dengan banteng, telah beberapa kali dicoba para peternak. Hasilnya, daging sapi hasil persilangan ini memiliki bobot sekitar 300 kilogram perekor, padahal sapi lokal biasa bobotnya hanya sekitar 200 kilogram perekor.
"Mulai bulan ini, kawin silang akan kami sosialisasikan sehingga bisa ditiru para peternak lainnya," tambah dia.
Untuk mendapatkan banteng jantan dengan kwalitas prima, Dinas Peternakan menjalin kerjasama dengan Taman Safari Indonesia II, Prigen Pasuruan. Di Taman Safari, Dinas Peternakan saat ini telah membuat kandang khusus persilangan sehingga proses kawin silang bisa segera dilakukan.
Dengan pola ini, Dinas Peternakan mengaku akan memperpanjang larangan masuk bagi daging impor yang telah diterapkan provinsi itu sejak Agustus 2010 lalu.
Apalagi, hingga saat ini, stok daging di Jawa Timur juga masih melimpah dan surplus sekitar 83 ribu ton pertahun. "Daging dari Jatim masih mampu penuhi kebutuhan hingga 20 bulan ke depan," ujar dia.
Dia menjelaskan, populasi sapi potong di Jawa Timur saat ini mencapai 3,7 juta ekor dengan angka kelahiran sapi potong pertahun mencapai 862 ribu ekor. Padahal, tiap tahun konsumsi masyarakat Jawa Timur hanya 466 ribu ekor, dan sisanya dipasarkan keluar provinsi.
Kepala Biro Perekonomian Jawa Timur Budi Setiawan secara terpisah mengatakan, meski melimpah harga daging di Jawa Timur masih cukup stabil dan masih menguntungkan di tingkat peternak.
"Harganya bahkan cenderung meningkat, sehingga peternak masih untung," kata Budi. Di pasaran, harga daging sapi hidup Rp 22 ribu perkilogram. Naik, dari sebelumnya Rp 19 ribu. Sedangkan daging potong Rp 50-60 ribu perkilogram.
FATKHURROHMAN TAUFIQ