Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tiga anggota Polresta Jayapura, yakni Brigtu CS, Brigda S, Brigpol SMA, pelaku tindakan asusila terhadap tahanan wanita di dalam Rumah Tahanan Polisi, terancam dijerat pasal pidana.
Kapolda Papua Irjen Pol. Bekto Soeprapto mengatakan, saat ini ketiga orang anggota polisi itu telah dihukum 21 hari penjara dan dua periode pangkatnya tidak dinaikkan, melalui sidang kode etik Polri beberapa waktu lalu.
“Saat ini saya sedang mendalami kasusnya. Jika ditemukan bukti yang cukup, maka saya akan memproses ketiga orang polisi tersebut hingga ke pengadilan,” kata Bekto, Sabtu (5/3), di Jayapura.
Menurut Bekto, tindakan asusila yang dilakukan oknum polisi ini sangat memalukan korps Polri. “Apapun alasannya, tidak dibenarkan untuk melakukan tindakan asusila terhadap tahanan,” ungkapnya.
Bekto memastikan bahwa kasus tersebut hanya dilakukan oleh tiga oknum polisi itu dan ketiganya tidak mengetahui tindakan yang satu dengan yang lainnya. “Rentan waktu dalam melakukan tindakan asusila itu pun dilakukan berbeda,” ujarnya.
Terkait kasus asusila ini, Kapolresta Jayapura AKBP Imam Setiawan mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya kepada Kapolda Papua. Tapi, Bekto menolak pengunduran diri ini.
“Dia adalah Kapolres terbaik saya. Saya minta dia bertahan untuk mengemban tugasnya di Jayapura. Saya memaklumi tekanan yang dipikul Imam sebagai pimpinan di Polresta Jayapura,” urainya.
Kapolda Papua berharap Imam dapat lebih arif dan tidak menghindar dari kejadian memalukan tersebut. “Saya telah panggil Kapolresta Jayapura dua hari lalu dan dia menyanggupi akan tetap menjalankan tugasnya sebagai Kapolresta Jayapura,” kata Bekto.
Cunding Levi
Iklan
