Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Garut, Dida K Endang, menyatakan pihaknya hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 70 juta untuk tahun ini. Sedangkan untuk penanganan flu burung hanya mendapatkan jatah sekitar Rp 20 juta. “Anggaran kami sangat minim,” ujarnya kepada Tempo, Selasa (1/3).
Menurut dia, anggaran untuk penanganan kesehatan hewan di wilayahnya idealnya sebesar Rp800 juta. Dana itu diperlukan untuk menangani tiga jenis penyakit menular yang kerap menyerang hewan milik warga diantaranya seperti penyakit rabies, flu burung dan penyakit brucellosis.
Dida menambahkan, akibat minimnya angggaran ini penanganan flu burung di Garut tidak dapat dilakukan secara maksimal. “Dampaknya, ya jelas mobilitas kami tidak maksimal dalam hal menangani penyakit di lapangan,” ujarnya.
Untuk penanganan virus flu burung saat ini, lanjut Dida, pihaknya hanya memiliki persediaan disinfektan sebanyak 50 liter. Namun meski begitu, dia menjamin tidak akan mengalami kekurangan vaksin dan disinfektan, karena akan dibantu oleh pemerintah provinsi Jawa Barat.
SIGIT ZULMUNIR