Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Farid Prawiranegara Soal Ayahnya dan Otonomi Daerah

image-gnews
TEMPO/Nita Dian
TEMPO/Nita Dian
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Jauh sebelum reformasi 1998 menggulirkan ide otonomi daerah, Sjafruddin Prawiranegara, Presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia, telah menggagasnya. Farid Prawiranegara, anak sulung Sjafruddin, mengatakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia yang dipimpin ayahnya merupakan kritik kepada pemerintahan Soekarno di Jakarta yang enggan memberikan kekuasaan kepada pemerintah daerah untuk mengelola secara mandiri. “Sekarang gagasan ayah terbukti kebenarannya,” ujarnya sembari menahan tangis dalam pidatonya pada peringatan Satu Abad Sjafruddin Prawiranegara di kompleks Bank Indonesia, Senin (28/02) malam.

Farid mengisahkan ketika ayahnya menjadi tahanan politik tanpa pengadilan oleh Presiden Soekarno. Isteri dan anak-anak Sjafruddin harus rela berpindah rumah untuk menumpang tinggal. Kepedihan ini menggugah Soebandrio dan Leimena, yang merupakan pembantu Soekarno dalam pemerintahan, menolong keluarga Sjafruddin. “Meski lawan politik tetapi mereka tetap bersahabat,” kata Farid yang menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu.

Setelah menjabat Menteri Kamakmuran, Menteri Keuangan, dan Gubernur Bank Sentral, lanjut Farid, Sjafruddin menjadi tahanan politik, baik di masa Soekarno dan Soeharto. Bahkan di era Orde Baru, nama Sjafruddin seolah-olah disingkirkan dari buku sejarah untuk siswa Indonesia. “Namanya hanya disinggung sebentar,” katanya.

Farid mengatakan, kesan mendalam Sjafruddin dalam karir politik sebenarnya bukan saat menjadi politikus maupun saat menjalankan PRRI. Sjafruddin, kata Farid, menilai hal itu sebagai pekerjaan biasa. “I’m doing my job,” ujar Sjafruddin seperti ditirukan Farid. Sjafruddin lebih berkesan ketika menjalani sebagai Gubernur Bank Indonesia yang kala itu bernama DeJavasche Bank.

Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, menguatkan penilaian Farid. Menurut Darmin, Sjafruddin merupakan peletak dasar moneter Indonesia. Hal yang sama diakui pula oleh Wakil Presiden Boediono, yang juga bekas Gubernur Bank Indonesia. “Apa yang dilakukan oleh Sjafruddin masih relevan hingga sekarang,” katanya. Baik Darmin dan Boediono yang hadir pada peringatan ini, sama-sama masih jelas mengingat soal kebijakan Sjafruddin, yaitu Gunting Sjafruddin.

Kebijakan ini, menurut Boediono, adalah langkah tepat menyelesaikan krisis ekonomi kala itu yang terjadi akibat banyaknya uang yang beredar. Gunting Sjafruddin yaitu kebijakan menggunting mata uang menjadi dua bagian. Sisi kiri berlaku untuk pembayaran dalam jangka tertentu dengan nilai setengah dari semula serta harus ditukar mata uang baru, sedangkan sisi kanan tidak berlaku. 

Boediono mengatakan, di masa Orde Lama memang sempat ada debat di antara dua ekonom senior Indonesia, yaitu Sjafruddin di satu sisi dan Soemitro Djojohadikusumo di sisi lainnya. Boediono menilai Sjafruddin lebih konvensional ketimbang Soemitro. “Keduanya adalah peletak dasar ekonomi Indonesia, keduanya sama-sama benar,” katanya.  

Akbar Tri Kurniawan
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

3 hari lalu

Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?


Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

11 hari lalu

Komponis Ismail Marzuki. Wikipedia
Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?


Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

24 hari lalu

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.


Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru


Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

John Lie.
Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?


Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Lafran Pane. wikipedia.com
Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.


Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Film Lafran. Facebook
Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?


Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2023

Suasana Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 1 Maret 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

Prof Mochtar Kusumaatmadja beberapa tahun terakhir diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sangat besar sebagai konseptor Deklarasi Djuanda.


47 Pahlawan Nasional Ditetapkan Jokowi Sejak 2014, Termasuk Kakek Anies Baswedan hingga Ratu Kalinyamat

13 November 2023

Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pemberian gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 8 November 2018. Salah satu di antaranya adalah kakek dari Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan. TEMPO/Subekti.
47 Pahlawan Nasional Ditetapkan Jokowi Sejak 2014, Termasuk Kakek Anies Baswedan hingga Ratu Kalinyamat

Siapa saja pahlawan nasional yang ditetapkan pemerintah Jokowi sejak 2014? Berikut daftar 47 tokoh pahlawan nasional, termasuk kakek Anies Baswedan.


Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe, Teladan Raja Klungkung Kobarkan Perang Puputan 1908

12 November 2023

Ida Dewa Agung Jambe merupakan Raja Klungkung kedua. Ia gugur saat melawan Belanda dalam perang puputan pada 28 April 1908. Peristiwa itu dikenang sebagai Hari Puputan Klungkung dan Hari Ulang Tahun Kota Semarapura, ibu kota Kabupaten Klungkung.  Foto: Istimewa
Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe, Teladan Raja Klungkung Kobarkan Perang Puputan 1908

Raja Klungkung Ida Dewa Agung Jambe dari Bali dianugerahi gelar pahlawan nasional. Tak mau tunduk Belanda, ia kobarkan perang Puputan Klungkung 1908.