Hasanuddin mengatakan, penambahan itu untuk melayani 20 ribu jiwa di dua kecamatan tersebut. Alat ini kata dia, memiliki kapasitas 20 liter per detik. Jadi, kata dia, "Masyarakat di sana diharapkan dapat terlayani.”
Dia menjelaskan, instalasi air bersih di Kabupaten Gowa saat ini sebanyak 18 sambungan. Jumlah ini belum mampu melayani kebutuhan masyarakat. Karena itu, PDAM memprogramkan penambahan alat setiap tahun yang akan dipasang di setiap kecamatan. "Tiap tahun pelanggan bertambah 3.000. Jadi, untuk dapat melayani mereka, kami mengusulkan pengadaan alat di dinas pekerjaan umum,” katanya.
Pendapatan PDAM, Hasanuddin melanjutkan, rata-rata Rp 1 miliar per bulan. Jadi, per tahun pendapatan rata-rata 12 miliar, dari target 13 miliar. Jumlah pendapatan ini dikurangi 30 persen untuk membayar listrik, operasional produksi, dan kebutuhan lainnya. "Laba Rp 1 miliar itu sebenarnya sudah cukup," ujarnya.
Anggota Komisi II DPRD Gowa Ari Bakri Patto mengatakan, masih ada beberapa kecamatan yang belum dijangkau oleh PDAM. Misalnya, di Bontonompo. "PDAM harus mampu melayani mereka. Dengan penambahan alat itu secara bertahap semua masyarakat bisa terlayani," kata anggota yang membidangi ekonomi dan keuangan ini. Ari menambahkan, kebutuhan air bersih di beberapa kecamatan hanya persoalan jangkauan saja. ”Maka, PDAM harus mampu menjangkaunya,” ujarnya.
SAHRUL