Hamdan Mubarok, 30 tahun, warga Kampung Cibungur Desa Buniwangi Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi, dikerangkeng oleh kedua orangtuanya. Penyakit kejiwaan yang terjadi sejak 12 tahun lalu, memaksa Yayat Suhayat dan Masriah mengurungnya dalam sebuah kamar yang mirip penjara.
“Mengurung Hamdan di dalam kamar yang mirip penjara ini terpaksa dilakukan karena dia sering kabur dan merusak. Saya terpaksa membuatkan sebuah kamar khusus agar dia berada di tempat dan tak bisa ke mana-mana,” ujar Yayat Suhayat di Sukabumi, Senin (7/2) malam.
Sebelumnya, tutur Yayat, anaknya adalah siswa sebuah SMU di Sukabumi. Dia hidup normal layaknya remaja seusia dia. Namun suatu hari dia pulang sekolah dan mengaku dipukuli oleh seseorang. “Sejak itulah Hamdan sering melamun hingga akhirnya mengamuk seperti orang kesurupan. Saya telah melakukan pengobatan mulai secara medis hingga orang pintar, namun semuanya tak membuahkan hasil. Akhirnya, dengan terpaksa Hamdan dikurung seperti ini,” tutur Yayat.
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Surade, Yayat Hidayat, menjelaskan, Hamdan adalah satu dari sekian pasien yang selama ini dirawat karena mengalami kelainan jiwa. Menurut dia, korban terpaksa dikurung oleh keluarganya lantaran di Sukabumi tak memiliki rumah sakit jiwa.
“Minimnya fasilitas medis untuk mengobati penyakit jiwa adalah satu dari sekian masalah yang dialami warga di Kabupaten Sukabumi. Tidak adanya rumah sakit jiwa dan jarak cukup jauh menjadi alasan banyaknya warga terpaksa mengurung atau memasung keluarganya yang menderita sakit jiwa,” kata Yayat Hidayat.
DEDEN ABDUL AZIZ