TEMPO Interaktif, Cirebon - Hujan yang terjadi sepanjang malam kemarin menyebabkan longsor di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang Cirebon. Akibatnya jalan utama desa tersebut ambles dan tak bisa dilewati. Masyarakat tak bisa melakukan aktivitas dan siswa sekolah terpaksa membolos.
Seperti diungkapkan Masdita, warga Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang. "Biasanya setiap pagi saya mengantarkan istri belanja ke pasar di Sindanglaut," katanya. Sindanglaut merupakan desa yang paling ramai dan merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian di Kecamatan Lemahabang.
Jarak tempuh antara desa Belawa dengan pasar Sindanglaut hanya 5 km. Namun karena jalan longsor, Masdita mengaku terpaksa harus memutar jalan ke Sedong-Gemulung-Sindanglaut sehingga jarak bertambah menjadi 15 km.
Tidak hanya warga, anak-anak yang hendak bersekolah pun terganggu perjalanannya. "Tadi pagi anak saya mau berangkat ke sekolah di Sindanglaut," kata Wardi. Namun karena jalan putus dan tidak ada angkutan yang mau berputar arah, akhirnya anaknya pun memutuskan untuk membolos hari ini.
Jalan yang longsor pun membuat warga khawatir akan membuat obyek wisata kura-kura Belawa yang langka pun menjadi sepi. "Kalau tidak segera diperbaiki, obyek wisata kura-kura Belawa akan semakin sepi," kata Wardi yang rumahnya berdekatan dengan obyek wisata kura-kura langka tersebut.
Baca Juga:
Warga sejak pagi tadi bergotong royong memperbaiki jalan. Caranya dengan menumpukkan kembali longsoran tanah ke badan jalan. Sekitar pukul 09.00 WIB utama di Kecamatan Lemahabang ini pun sudah bisa dilalui motor namun secara bergantian. Sedangkan kendaraan roda empat seperti mobil dan truk yang biasanya membawa hasil bumi masih belum bisa melalui jalan ini.
IVANSYAH