TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tak khawatir konflik politik yang terjadi di Mesir bakal terjadi juga di Indonesia. "Mesir beda dengan kita, tidak bisa disamakan," kata Purnomo dalam koferensi pers usai wisuda pascasarjana Program Studi Manajemen Pertahanan angkatan pertama, di gedung Pierre Tendean, Kementerian Pertahanan, Selasa 1 Februari 2011.
Menurut Purnomo, Presiden Mesir Husni Mubarak sudah 30 tahun berkuasa. Karena itu situasinya tidak bisa disamakan dengan Indonesia. "Di Tunisia, Presiden Ben Ali juga sudah lama berkuasa," ujarnya.
Pemerintah Mesir memblokir situs mikroblogging Twitter untuk mencegah meluasnya unjuk rasa di negara Afrika Utara tersebut. Selain itu, pemerintahnya juga melakukan pemblokiran beberapa situs jejaring sosial populer yang bisa menyebarkan informasi seperti Facebook, YouTube, Person.con dan veoh.com.
Ditanya apakah sosial media terutama Twitter yang digunakan masyarakat Indonesia juga bisa mengganggu stabilitas keamanan negara, Purnomo tak menjawab secara gamblang. Menurutnya, pemerintah telah melakukan kegiatan-kegiatan untuk mengetahui potensi ancaman atau potensi yang sudah menjadi aktual.
"Saya tidak katakan berpotensi, tidak katakan itu aktual. Kami selalu lakukan pemantauan, seperti saya katakan kita menajamkan mata dan telinga kita, kaitannya kita menjaga keamanan dan keutuhan bangsa dan negara," ujarnya.
Baca Juga:
Kisruh politik di Mesir, menurut mantan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini, tidak berpengaruh pada politik di Indonesia. Namun ia mengakui kisruh tersebut membawa pengaruh pada sektor ekonomi.
"Indeks harga saham naik, minyak naik, multiplier effect, saya masih melihat ini kaitannya dari segi ekonomi saja," kata dia. "Politik? Indonesia sendiri kan jaraknya jauh, kalau terjadi di negara tetangga kita mungkin ada dampaknya ke kita. Dan sejauh ini hubungan dengan Mesir biasa-biasa saja."
MUNAWWAROH