TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Eksekutif Perhimpunan Pembentuk Peraturan Daerah Indonesia (Perda - Indonesia) Ellena Florence Manambe menyatakan, energi bangsa Indonesia saat ini habis oleh opera politik Gayus.
"Kami tidak berpretensi menyatakan kasus Gayus tidak penting untuk diselesaikan, tapi hendaknya kasus itu tak menyita segenap perhatian rakyat dan melupakan agenda lain yang kurang penting," kata Ellena dalam diskusi terbatas tentang Gayus Effect - Tenggelamkan Agenda Pencegahan dan Penanganan Bencana di Jakarta, Kamis 27 Januari 2011.
Acara yang menghadirkan pakar climate change dan konsultan GTZ Lutfi Lesilolo, Divisi Eksplorasi BPMIGAS Cipi Armandita,.
Menurut Ellen, banyak aksi penanganan bencana dilupakan. Misalnya pembenahan sirine tanda bahaya tsunami sebagai bagian dari early warning system tak dilakukan padahal itu tak beroperasi lagi. Di Wasior. meskipun bahaya banjir sudah nyata, tetapi pembalakan liar masih terus berjalan. Adapun pembangunan hunian sementara berjalan sangat lamban.
Serta korban letusan Merapi juga lamban ditangani, baik pembelian sapi yang dijanjikan hingga penanganan pasca bencana. Terakhir, Yogyakarta dan sekitarnya yang sampai sekarang masih menderita oleh banjir lahar dingin. "Di kala orang sibuk dengan uang Gayus, kita peduli saja dengan masyarakat yang kedinginan," kata Ellen mengarah kepada korban banjir lahar dingin.
Ellen menyatakan pemerintah daerah seharusnya membuat peraturan daerah yang mengatur penanggulangan bencana. Ia menganggap bangsa ini tidak benar-benar sistematik menyiapkan diri dalam pencegahan dan penanganan bencana.
Faktanya 50 persen daerah belum merasa perlu dan merasa penting menyiapkan Badan Penanggulangan lengkap dengan regulasi mekanisme. Bahkan, Jakarta sebagai ibukota negara saja tidak memiliki peraturan daerah penanggulangan bencana ini.
"Kami mendorong Mendagri untuk stop melakukan rekomendasi. Jalankan amanat undang-undang untuk lahirkan Perda." Ia menyatakan ini karena melihat keterbatasan rekomendasi membuat bantuan bencana sulit turun.
ANNISA ANINDITYA WIBAWA