Pelaku tidak melakukan perlawanan ketika ditangkap prajurit Korem 174/ATW Merauke tadi pagi. “Pelaku sudah kita serahkan ke pos polsek Nasem untuk diselidiki, kita menangkapnya sesuai prosedur,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Czi. Harry Priyatna, Jumat (14/1).
Pelaku sebelumnya menyerang pos Nasem bersama dua rekannya menggunakan panah dan senjata serta melukai seorang prajurit. “Pelaku ditangkap ketika hendak melarikan diri, kita langsung mengamankannya dan menyerahkannya ke polisi,” ujarnya.
Priyatna mengatakan, kelompok penyerang belum bisa dipastikan dari Organisasi Papua Merdeka. “Yang pasti mereka bersenjata dan telah menyerang anggota kita tadi.”
Menyangkut perampasan senjata dalam penyerangan tersebut, Priyatna belum bisa menjelaskannya. “Ini masih diselidiki,” katanya singkat.
Seorang pelaku lainnya, berinisial AB, tewas ditembak petugas tidak jauh dari Pos Pamtas. Sementara KB, seorang penyerang lainnya, mesi tertembak, masih bisa tertolong.
Insiden penyerangan pos perbatasan ini baru pertama terjadi sepanjang tahun 2011 di Merauke. Sebelumnya di tahun 2010, sempat dikabarkan terjadi penembakan oleh kelompok tak dikenal terhadap sebuah kendaraan yang melewati jalan sepi dipinggiran Kota Merauke. Akibat penembakan tersebut, kaca mobil yang ditumpangi dua warga, pecah.
Kabupaten Merauke sendiri terletak di perbatasan antara RI dan Papua New Guinea. Rekor kasus penembakan diwilayah ini tergolong sepi dibanding Puncak Jaya dan Timika.
“Yang pasti untuk wilayah perbatasan, memang ada kekhususan untuk dijaga ketat, apalagi ini berbatasan dengan dua negara,” kata Priyatna.
JERRY OMONA