TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati mengeritik kebijakan pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok. Kritikan itu disampaikan Megawati dalam pidato politiknya di acara ulang tahun PDI Perjuangan Ke-38 di Lenteng Agung, Senin (10/1).
"Pemerintah lebih sering menampilkan keberhasilan melalui statistik makro ekonomi," kata Megawati, atau lebih akrab disapa Mega, dalam pidatonya.
Menurut anak Bung Karno ini, pertumbuhan ekonomi yang digadang-gadang pemerintah tidak berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Seharusnya pemerintah mendengar jeritan rakyat atas kenaikan harga yang sudah melebihi daya beli mereka," ujar Mega.
Dalam pidatonya, Mega juga mengeritik pengurangan jumlah subsidi rakyat oleh pemerintah. "Dan saat bersamaan, aparatur negara malah melakukan pemborosan anggara belanja." Kebijakan pemerintah yang kerap menyerap barang impor dan peminjaman dana luar negeri untuk pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juga mendapat sindiran dari Mega. "Kalau meminjam terus, kapan hutang kita selesai?" kata dia.
Pidato politik Mega itu didengar ratusan simpatisannya. Di antara mereka hadir Puan Maharani, Gayus Lumbun, Sabam Sirait, Mauarar Sirait, Tjahjo Kumolo, dan Walikota Tarakan, Kalimatan Timur, Suharjo. Sejumlah perwakilan partai lain. Seperti Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung, Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqie, Sekretaris Jenderal PPP Irgan Chairul Mahfiz.[]
CORNILA DESYANA