Pantauan Antara di Medan, Kamis (6/1), ratusan rumah itu terendam antara satu hingga empat meter. Sejumlah warga tampak keluar rumah sambil memandangi rumahnya yang tergenang air.
Mesjid Arrahman yang berada di lingkungan tersebut juga ikut terendam banjir hingga mencapai sekitar tiga meter.
Menurut Hotni Girsang, penduduk Gang Pelita II Lingkungan XVIII Kelurahan Kampung Baru, sedikitnya 400 rumah yang terendam banjir tersebut. "Ada sekitar 750 jiwa di kampung ini," katanya.
Sedangkan Zulfikar, warga lingkungan sama menyebutkan, banjir itu terjadi sekitar pukul 00.00 ketika warga sedang tertidur. Banjir yang datang itu sangat cepat dan hanya hitungan detik.
Cepatnya terjangan banjir itu membuat warga terlihat tak siap dan tak sempat menyelamatkan harta benda. Mereka lebih memilih menyelamatkan diri. "Semua terendam. Sepeda motor juga banyak yang masih terendam," kata Zulfikar.
Baca Juga:
Ia juga menyebutkan ada empat warga yang meninggal dunia dalam banjir itu karena tersengat aliran listrik ketika berupaya menyelamatkan diri.
Empat warga meninggal dunia merupakan warga Kelurahan Sei Mati Gang Mangga yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari Lingkungan XVIII Kampung Baru.
Namun Zulfikar mengaku belum mengetahui nama empat warga yang meninggal dunia akibat sengatan listrik tersebut.
Kabag Ops Polresta Medan Kompol Dadi Purba yang berada di lokasi mengaku belum mengetahui adanya korban jiwa itu.
Di lokasi musibah, terlihat puluhan personel Satuan Brimob Polda Sumut, prajurit Lanud Medan dan Paskhas TNI AU berupaya mengevakuasi warga yang masih berada di atap rumah yang terendam banjir tersebut.
Pukul 09.50, puluhan prajurit Paskhas TNI AU datang lagi membawa perahu karet untuk proses evakuasi tersebut.
Paskhas juga menyiagakan mobil ambulan dengan nomor kendaraan 6092-01 di lokasi umtuk mengantisipasi kemungkinan adanya warga yang memerlukan transportasi ke rumah sakit.
ANT | FWH