Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Orang Dukung Status Daerah Istimewa Surakarta  

image-gnews
Komunitas Masyarakat Pendukung Daerah Istimewa Surakarta. TEMPO/Arif Wibowo
Komunitas Masyarakat Pendukung Daerah Istimewa Surakarta. TEMPO/Arif Wibowo
Iklan

TEMPO Interaktif, Surakarta - Sekitar dua ribu masyarakat dari Surakarta dan sekitarnya mengikuti kegiatan peringatan 61 tahun Konferensi Meja Bundar di Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta, Senin (27/12). Dalam kegiatan tersebut, mereka juga mendukung upaya mengembalikan status Daerah Istimewa Surakarta.

Sebelum kegiatan dimulai, ribuan massa yang tergabung dalam Komunitas Masyarakat Pendukung Daerah Istimewa Surakarta tersebut berkumpul di Bundaran Gladak. Mereka berjalan menuju Pagelaran Keraton sembari membawa berbagai spanduk dukungan bagi usaha pengembalian status keistimewaan tersebut. Iring-iringan massa tersebut juga membawa foto Paku Buwana XII serta dimeriahkan pasukan drum band keraton serta kesenian reog.

Beberapa tokoh dari kalangan keraton juga tampak dalam kegiatan tersebut. Beberapa di antaranya adalah Pengageng Sasana Wilapa Keraton, GRAY Koes Murtiyah bersama suaminya, KP Eddy Wirabhumi. Selain itu, hadir Satriyo Hadinagoro serta Koes Indriyah, yang merupakan adik dari Paku Buwana XIII Hangabehi.

Pada peringatan tersebut, Koes Murtiyah membacakan maklumat Pabu Buwono XII yang diserukan pada 1 September 1945. Maklumat tersebut menyatakan jika Negari Surakarta yang berupa kerajaan bersifat sebagai daerah istimewa dari Negara Republik Indonesia. 

Tak ketinggalan pula dibacakan piagam kedudukan dari Presiden Soekarno kepada Sri Susuhunan Paku Buwana XII dan Sri Mangkunegara VIII sebagai kepala daerah dan wakil kepala Daerah Istimewa Surakarta. 

Menurut Murtiyah, status Daerah Istimewa memang pernah dicabut oleh Presiden Soekarno lantaran terjadi revolusi sosial dari kelompok anti swapraja. "Tapi pencabutan tersebut hanya bersifat sementara," katanya.

Setelah menunggu hingga puluhan tahun, status keistimewaan tersebut tidak kunjung dikembalikan. "Hal itulah yang mendasari kegiatan ini," tambahnya.

Dia menegaskan, pemerintah telah melanggar konstitusi jika tidak mengembalikan status keistimewaan tersebut. Menurutnya, status istimewa bagi Surakarta dan Yogyakarta telah diatur dalam Undang Undang Nomor 1 Tahun 1945 tentang Kedudukan Komite Nasional Daerah yang mengecualikan pembentukan komite tersebut di Daerah Istimewa Surakarta dan Yogyakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, status keistimewaan bagi kedua daerah tersebut telah ditetapkan melalui Penetapan Pemerintah Nomor 16/SD tahun 1946.

Dia menilai Presiden dan pemerintah tidak memahami persoalan mengenai latar belakang status keistimewaan bagi Surakarta dan Yogyakarta. Dia juga menyesalkan pendapat para ahli sejarah yang cenderung miring terhadap tuntutan pengembalian status Daerah Istimewa Surakarta.

Sedangkan Ketua DPC Demokrat yang juga merupakan kerabat keraton, KP Eddy Wirabhumi, menyatakan dukungannya terhadap upaya pengembalian status keistimewaan tersebut. Meski demikian, pihaknya tidak akan membawa usaha tersebut melalui jalur politik.

"Kalau dibawa ke ranah politik, justru akan membentur dinding," kata Wirabhumi. Dia lebih sepakat jika masalah status keistimewaan tersebut diperjuangkan melalui jalur budaya serta hukum.

Wali Kota Surakarta, Joko Widodo, masih enggan berkomentar jauh mengenai usulan tersebut. Sebagai kepala daerah, dirinya mengaku belum pernah diajak bicara mengenai hal itu.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Banyak Saingan, Ini 14 Daftar Prodi Sepi Peminat di UI Jalur SNBT

1 menit lalu

Ilustrasi Kampus Universitas Indonesia 2022. (DOK. HUMAS UI)
Tak Banyak Saingan, Ini 14 Daftar Prodi Sepi Peminat di UI Jalur SNBT

Berikut ini daftar prodi sepi peminat di UI untuk jalur UTBK-SNBT.


Indra Sjafri Senang Lihat Performa Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bicara Peran Naturalisasi

3 menit lalu

Pelatih timnas U-20 Indonesia Indra Sjafri saat ditemui di Lapangan B Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Maret 2024. TEMPO/Randy
Indra Sjafri Senang Lihat Performa Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bicara Peran Naturalisasi

Indra Sjafri menilai para pemain naturalisasi yang kini memperkuat Timnas Indonesia telah memberikan kontribusi baik dan memenuhi harapan.


Yoon Kye Sang Siap Main Drama Baru, Berperan Jadi Pelatih Rugby

3 menit lalu

Yoo Kye Sang. Foto: Just Entertainment
Yoon Kye Sang Siap Main Drama Baru, Berperan Jadi Pelatih Rugby

Selain serial Netflix, Yoon Kye Sang juga akan membintangi drama baru dengan peran sebagai pelatih rugby.


Dirjen Bimas Hindu Serahkan 52 SK Pendidikan Widyalaya Se-Bali

7 menit lalu

Dirjen Bimas Hindu Serahkan 52 SK Pendidikan Widyalaya Se-Bali


Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

9 menit lalu

Logo WhatsApp pada layar ponsel. (thenextweb.com)
Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

Banyak dampak negatif dari menggunakan aplikasi WhatsApp tidak resmi, salah satunya adalah pemblokiran akun.


Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

12 menit lalu

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini. Foto: Canva
Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.


Ganjar-Mahfud Dalilkan Jokowi Lakukan Kecurangan TSM, KPU: Presiden Bukan Peserta Pemilu

14 menit lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat mengikuti Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pemilu 2024 atas gugatan Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota secara Nasional Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 tertanggal 20 Maret 2024, sepanjang mengenai pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 di Gedung Mahkamah Kontitusi, Jakarta, Rabu 27 Maret 2024. TEMPO/Subekti
Ganjar-Mahfud Dalilkan Jokowi Lakukan Kecurangan TSM, KPU: Presiden Bukan Peserta Pemilu

KPU merespons soal dalil Ganjar-Mahfud soal Presiden Jokowi yang melakukan pelanggaran dan kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif pada Pemilu 2024.


PKS Usul Jakarta Jadi Ibu Kota Legislatif, Ini Kata Ketua DPR Puan Maharani

23 menit lalu

Ketua DPR RI Puan Maharani menerima berkas laporan pembahasan RUU DKJ dari Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas dalam Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi Undang-Undang (UU) yang terdiri atas 12 bab dan 73 pasal berisi ketentuan soal status Jakarta usai tak lagi menjadi ibu kota. TEMPO/M Taufan Rengganis
PKS Usul Jakarta Jadi Ibu Kota Legislatif, Ini Kata Ketua DPR Puan Maharani

Ihwal usul PKS, apakah masih ada peluang merevisi UU DKJ?


Bagaimana Cara Mendapatkan Lailatul Qadar di Bulan Ramadan?

23 menit lalu

Begini cara mendapatkan Lailatul Qadar yang dilakukan Rasulullah SAW. Ikuti beberapa amalan yang dikerjakan di 10 malam terakhir bulan Ramadan. Foto: Canva
Bagaimana Cara Mendapatkan Lailatul Qadar di Bulan Ramadan?

Begini cara mendapatkan Lailatul Qadar yang dilakukan Rasulullah SAW. Ikuti beberapa amalan yang dikerjakan di 10 malam terakhir bulan Ramadan.


Pesan Paskah Paus Fransiskus Singgung Perang Gaza

23 menit lalu

Paus Fransiskus merayakan Misa untuk memperingati Hari Perdamaian Dunia di Basilika Santo Petrus di Vatikan, 1 Januari 2022. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Pesan Paskah Paus Fransiskus Singgung Perang Gaza

Paus Fransiskus mengirimkan surat menjelang Paskah kepada umat Katolik di Tanah Suci, yang mencakup wilayah Palestina dan sekitarnya.