Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

12 Remaja NTT Diduga Jadi Korban Trafficking

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Kupang - Sebanyak 12 anak usia sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) asal Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga menjadi korban perdagangan manusia (trafficking) di Jakarta. Kini mereka ditampung di salah satu pesantren di Cibubur.

"Anak-anak yang diduga korban trafficking itu sementara ditampung di salah satu pesantren di Cibubur," kata Bupati Timor Tengah Selatan, Paul Mella, yang menghubungi Tempo di Kupang, Minggu (28/11).

Anak-anak itu, menurut dia, diberangkatkan dari Bandara El Tari Kupang sejak Kamis (25/11) malam menggunakan pesawat Batavia Air. Mereka dibawa oleh seorang wanita bernama Ibu Manu. Anak-anak itu dijanjikan akan disekolahkan di Jakarta hingga kuliah dan mendapatkan pekerjaan.

Setelah mendapat laporan adanya dugaan perdagangan orang tersebut, kata Mella, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Informasi yang diterima menyebutkan bahwa berdasarkan pengakuan anak-anak, mereka telah mendapat izin orang tua.

Ia menambahkan, Kepolisian Cengkareng sempat meminta keterangan dari anak-anak dan Manu. Namun, karena belum adanya pengaduan dari orang tua, mereka akhirnya dilepas. "Mereka sempat menjalani pemeriksaan, namun dilepas kembali," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap anak-anak tersebut. Jika ada orang tua dari anak-anak yang mengadu dan meminta agar anaknya dipulangkan, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Timor Tengah Selatan untuk memprosesnya. "Kebanyakan orang tua tidak memahami anaknya dibawa ke Jakarta untuk apa," katanya.

Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal NTT, Paul Liyanto, meminta Pemerintah dan Kapolda NTT tanggap dan serius menuntaskan masalah ini termasuk jaringan trafficking. "Saya minta masalah ini diusut terus sebagai jaringan mafia trafficking," katanya.

12 anak yang diduga jadi korban trafficking tersebut, yakni Marthen Luther Nenoliu, Pace Lanu, Yane Lanu, Melianus Bahan, Risto Manu, Ratna Nabunome, Syamsudin Nenoliu, Urni Manu, Hadijah Manu, Ratna Nenohai, Gerson Manu, dan Arnoldus Bahan.


YOHANES SEO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penculikan Anak Mengintai, KPAID Imbau Perketat Pengawasan

9 Februari 2020

Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com
Penculikan Anak Mengintai, KPAID Imbau Perketat Pengawasan

KPAID Kota Bogor meminta aparat penegak hukum memperketat pengawasan terhadap lingkungan dan fasilitas umum terkait penculikan anak.


Psikolog: Jangan Salahkan Prostitusi via Facebook  

24 Februari 2012

Digitaltrends.com
Psikolog: Jangan Salahkan Prostitusi via Facebook  

Seharusnya orang tua dan para guru yang perannya dipertanyakan.


Prostitusi di Jejaring Sosial Makin Marak  

24 Februari 2012

Facebook.
Prostitusi di Jejaring Sosial Makin Marak  

Kalau polisi bersungguh-sungguh, pasti banyak yang bisa dibongkar.


ABG Penjual Perempuan di Facebook Dibekuk  

24 Februari 2012

AP Photo/Paul Sakuma
ABG Penjual Perempuan di Facebook Dibekuk  

Apapun yang diminta pelanggan, dia akan cari.


Wanita di Depok Jual Bayi Kembar Rp 40 Juta

21 Februari 2012

Bayi Kembar korban penjualan di Depok. TEMPO/Ilham Tirta
Wanita di Depok Jual Bayi Kembar Rp 40 Juta

Tersangka dan petugas yang menyamar telah menyepakati satu bayi seharga Rp 20 juta.


Nikah Siri Modus Baru Perdagangan Anak  

16 Juni 2011

Anak jalanan yang hidup di sejumlah kota besar khususnya di Jakarta terancam tindak kejahatan sindikat perdagangan anak yang akan dijadikan sebagai komoditas seks.TEMPO/Imam Sukamto
Nikah Siri Modus Baru Perdagangan Anak  

"Ia menikah terus untuk mendapatkan uang dari sponsor."


Jaringan Bisnis Gelandangan dan Pengamen Masih Marak  

7 Maret 2011

TEMPO/ Zulkarnain
Jaringan Bisnis Gelandangan dan Pengamen Masih Marak  

Jaringan yang terorganisir diduga mengendalikan pendistribusian anak-anak dan remaja ke berbagai daerah di Jawa Timur.


Polisi Selidiki Dugaan Perdagangan Anak Asal NTT

5 Desember 2010

Polisi Selidiki Dugaan Perdagangan Anak Asal NTT

Ketua Umum Komisi Nasional Hak Asasi Anak (Komnas Anak) Arist Merdeka Sirait mendesak polisi segera mengenakan pasal pidana kepada ikatan mahasiswa tersebut.


Tolak Pulangkan Korban Trafficking, Yayasan Dilaporkan Bupati ke Polisi

3 Desember 2010

Tolak Pulangkan Korban Trafficking, Yayasan Dilaporkan Bupati ke Polisi

Bupati Timor Tengah Selatan Paul Mella mengadukan Yayasan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Timor (IPMAT) ke polisi karena menolak memulangkan 11 anak yang diduga korban trafficking.


Polresta Kediri Selidiki Jaringan Perdagangan Anak  

10 November 2010

Anak jalanan yang hidup di sejumlah kota besar khususnya di Jakarta terancam tindak kejahatan sindikat perdagangan anak yang akan dijadikan sebagai komoditas seks.TEMPO/Imam Sukamto
Polresta Kediri Selidiki Jaringan Perdagangan Anak  

Kelompok yang terorganisir mendatangkan anak dari berbagai daerah untuk dipekerjakan sebagai pengamen jalanan dan pengemis.