TEMPO Interaktif, Makassar - Ribuan hektar tanaman padi di Kabupaten Wajo diserang hama kepik hitam. Hama ini membuat beras yang dihasilkan akan memerah dan kehitaman, serta rasanya pahit.
Tanaman padi di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Belawa, Maniangpajo, dan Majauleng yang diserang kepik hitam. Rusalang Angka, petani Maniangpajo mengatakan akibat serangan kepik hitam, petani merugi. "Karena warna beras hitam atau merah dan sangat pahit sehingga tidak ada yang membeli," kata dia
Songge, petani di Desa Lampulung mengatakan selain banjir yang merusak tanaman padi di daerahnya, juga hama kepik hitam.
Pelaksana tugas unit pelaksana teknis Dinas Pertandian Kecamatan Belawa, La Odding mengatakan hama itu menyerang tanaman padi saat bakal buah bermunculan. "Modelnya hampir sama dengan walangsangit. Bedanya hama ini menyerang hingga padi menguning, sedangkan walangsangit apabila padi sudah berisi ditinggalkan," ucap La Odding.
Dia mengatakan, kondisi terparah terjadi di Desa Sappa Kecamatan Belawa. Rata-rata diserang kepik hitam. "Petani sangat dirugikan dengan munculnya hama ini. Oleh pedagang, gabah petani hanya dihargai Rp 80 ribu per karung," katanya. Karena warnanya hita, kata dia, sebelum dikonsumsi harus dicuci bersih sampai lima kali. "Kondisi ini sudah sangat parah, kasihan petani harus merugi akibat serangan hama ini."
Iketut Bagus Artana, kepala Dinas Pertanian dan Peternakan mengaku sudah mendapat laporan. "Kami sudah mendikusikannya dengan pengamat organisme penggangu tanaman," katanya.
Menurut dia, untuk membasmi kepik hitam, dapat menggunakan obat pembasmi walangsangit. "Air tembakau juga bisa menjadi obat," ujarnya.
ANDI PAJUNG