Berdasarkan keterangan Elisa, Ibunda Ilham, Kejek menyekap putranya sejak pukul 05.30 Wita. Ia mengaku tak tahu alasan penyanderaan ini. "Kami kan mau pulang kampung, tiba-tiba Kenjek nyekap Ilham di kamar," kata Elisa, Selasa (2/11) sore tadi.
Ia mengungkapka,n Kenjek sehari-hari bekerja di hutan mencari kayu Gaharu dan sarang burung walet di Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur. Kalau ke Samarinda, Kenjek tinggal bersamanya di rumahnya, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Ilir.
Menurut Elisa, Kenjek baru balik pada Sabtu pekan lalu. Sebelum menyandera Ilham, Kenjek pulang ke rumah pada Selasa dinihari tadi. Penyanderaaan dilakukan Kenjek di salah satu kamar tidur di rumah Elisa.
Saat menyandera, Kenjek membawa mandau, senjata tajam sejenis pedang khas Suku Dayak. Polisi yang ingin menyelamatkan Ilham, sejak pagi hari tak bisa berbuat banyak. Polisi yang hendak mendobrak pintu, gagal karena Kenjek bersama Ilham bersandar di balik daun pintu.
Karena lama di dalam kamar tanpa listrik, Kenjek rupanya kehausan. Polisi pun memenuhi permintaannya dengan membubuhi obat tidur. Baru pukul 15.30, Kenjek tertidur. Saat tidur itulah, Ilham membuka pintu yang dikunci dengan grendel.
"Ilham dulu yang kami keluarkan, Kenjek terbangun dan langsung menutup pintu lagi. Tapi Ilham sudah keluar," kata seorang polisi. Ilham dikeluarkan dalam kondisi telanjang dada.
FIRMAN HIDAYAT