TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pelatihan dalam menghadapi tsunami dan gempa serta bencana alam lainnya terus ditingkatkan. "Saya lihat ini on and off, kadang-kadang dilakukan kadang tidak. Ini harus seringkali dilakukan,"ujarnya dalam sidang paripurna kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/11).
Menurut dia, di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang, latihan semacam ini sudah sering dilakukan untuk mengurangi korban. Contohnya Amerika yang sudah sering melakukan latihan menghadapi tornado untuk mencegah korban.
Sejauh ini, melalui menteri terkait pemerintah pusat sudah menginstruksikan pemerintah daerah (pemda) termasuk bupati,camat, atau kepala desa untuk melakukan pelatihan mengenai tanda-tanda bencana alam ini supaya jika terjadi tsunami atau gempa minimal bisa mengurangi jumlah korban.
"Namun masih terus terjadi. Harus ada kebijakan dan regulasi baru atau undang-undang kalau perlu untuk menata semua itu demi keselamatan mereka," ujarnya.
Desa-desa di sepanjang Pulau Sumatera, kata dia, gugusan pulau, sebenarnya sudah ada panah permanen yang menunjukkan kearah mana warga harus lari jika ada tsunami. Di Merapi pun sudah ada tanda sekian kilometer yang tidak boleh dihuni oleh warga.
"Itu bisa dibuat patok permanen, jarak 5 km apakah ke Jogya atau Jateng, penduduk tahu di mana kira kira 3 km itu, radius 5 km itu dimana. Dengan demikian ketika ada perubahan status bisa diatasi. Kemarin sangat memprihatinkan, kalau kerjasama baik antara pemerintah dan masyarakat itu bisa kita cegah dan kurangi,"ujarnya.
Tak kalah penting, kata Yudhoyono, pemda harus menyediakan barak knock down. Seperti yang sudah dibangun di Wasior, model ini juga layak untuk dibangun juga di Mentawai. BNPB pun harus memiliki kesiapan yang tinggi, bukan hanya petugas tapi juga alat komunikasi, pesawat angkut atau helikopter."Harus ada stok yang cukup, rumah atau barak yang knock down. Begitu ada bencana tidak harus koordinasi pada tingkat Menkokesra, Menkes," ujarnya.
Presiden meminta apa yang ia sampaikan segera diwujudkan. "2011 sudah mulai dianggarkan,"tambahnya.
MUNAWWAROH