“Kami mengecam pembakaran itu, kami pasti akan menyelidikinya. Ini sepertinya ada sesuatu disana,” kata Agustina Basik Basik, Anggota Kaukus Parlemen Papua DPR RI, Jumat (22/10).
Agustina menyayangkan pembakaran itu bertepatan dengan beredarnya video penyiksaan sejumlah warga di Puncak Jaya. Video yang beredar luas di internet itu menunjukan warga disiksa dengan keji dan tanpa perikemanusiaan. “Sesungguhnya ini adalah perbuatan yang harus diperangi, kita menolak cara-cara keji seperti ini,” ujarnya.
Agustina yakin ada begitu banyak penyiksaan terhadap warga Papua dilakukan aparat sebelum video tersebut beredar. “Saya tahu ini dilakukan oleh siapa, mereka telah mengkambinghitamkan orang lain.”
KPP DPR RI akan meninjau lokasi pembakaran dan mendesak kepolisian mengungkap kasus ini. “Saya tidak yakin ini dilakukan oleh TNI, mereka sekarang itu sudah makin terbuka dan dewasa.”
Sebelumnya Dewan Adat Papua melaporkan telah terjadi pembakaran rumah maupun gereja di Kampung Bigiragi, Distrik Tingginambut, Puncak Jaya. Pembakaran terakhir terjadi 11 Oktober 2010 lalu.
Dalam laporannya, DAP menyebutkan 17 warga kehilangan tempat tinggal dan seluruh harta bendanya ludes dilalap api. Sebanyak kurang lebih 250 kitab suci juga turut dibakar oknum anggota Brimob Puncak Jaya. “Ada bukti dari pembakaran itu, kami minta hal ini segera diusut,” kata Forkorus Yoboisembut, Ketua DAP.
JERRY OMONA