Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Parade Sukhoi Ramaikan Ulang Tahun TNI ke-65  

image-gnews
Pesawat tempur Sukhoi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Pesawat tempur Sukhoi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Perayaan Ulang Tahun TNI ke-65 tanggal 5 Oktober nanti dipastikan lebih meriah daripada tahun sebelumnya. Mabes TNI akan mengerahkan 49 pesawat untuk mengelar parade dan enam diantaranya adalah  pesawat jet tempur teranyar jenis Sukhoi  SU-27 dan SU-30.

Peringatan tahun ini juga diwarnai pergantian Panglima TNI dari Jenderal TNI Djoko Santoso ke Laksamana TNI Agus Suhartono. Serah terima jabatan dilakukan kemarin di Markas Besar TNI di Cilangkap. "Peringatan tahun ini memang lebih besar daripada tahun lalu," kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam gelar pers usai gladi resik di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Ahad (3/10).

Acara gladi resik berlangsung pukul 08.00-11.00 WIB, disaksikan langsung oleh Panglima TNI didampingi tiga orang kepala stafnya. Mereka masing-masing Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI George Toisutta, Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Madya TNI M. Soeparno.

Penampilan kekuatan udara TNI ditunjukkan dalam atraksi menggunakan 49 pesawat, diawali aksi 4 helikopter Colibri TNI AU dari skuadron udara 7 Lanud Kalijati dalam bentuk box formation, lalu diikuti 3 helikopter Bell 412 dan sebuah helikopter Bolco TNI AL dalam formasi gabungan box formation, 4 helikopter serbu TNI AD jenis MI-17, dan 4 pesawat NC 212 patroli maritim TNI AL.

Lalu ada pula 6 pesawat latih KT-1 Wong Bee dari skuadron pendidikan 102 Lanud Adisutjipto, Yogyakarta dalam bentuk formasi anak panah atau arrow head, 4 pesawat F-5 Tiger dari skuadron udara 14, serta 2 pesawat Hawk MK-53 dari skuadron udara 15 dalam formasi gabungan arrow head.

Enam pesawat F-16 Fighting Falcon dari skuadron udara 3 Lanud Iswahjudi, Madiun juga ikut serta dalam atraksi dengan membentuk formasi arrow head. Ditambah 9 pesawat Hawk 100/200 dari skuadron udara 1 Lanud Supadio, Pontianak dan skuadron udara 12 Lanud Pekanbaru dalam bentuk formasi berlian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atraksi kekuatan udara diakhiri dengan aksi 6 pesawat tempur teranyar TNI jenis Sukhoi SU-27 dan SU-30 dari skuadron udara 11 Lanud Hasanuddin, Makassar dalam formasi arrow head. Sukhoi melintasi podium dengan kecepatan mencapai 720 km per jam.

Atraksi juga diramaikan dengan aksi de ville pasukan TNI dan de ville kendaraan tempur darat TNI dari tiga kesatuan yang meliputi tank, truk, dan panser. Ada pula aksi marching band pasukan TNI. Terakhir, yang tak lupa ditampilkan adalah atraksi tari-tarian daerah yang dilakukan oleh personil TNI, yang menunjukkan keberagaman budaya di Tanah Air.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.


Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

5 Oktober 2016

Pangkostrad TNI Letjen Edy Rahmayadi memberi arahan kepada Prajurit Batalion Infantri Para Raider 330 Kostrad saat akan diberangkatkan dalam Satgas Pam (Pengamanan) perbatasan RI-Papua Nugini melalui Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, 9 Mei 2016. TEMPO/Subekti
Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.


Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

25 April 2016

Sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam forum Mahasiswa peduli Rakyat Papua, menggelar Aksi Unjuk Rasa di depan Monumen Pembebasan Irian Barat di Makassar, Sulsel, 10 Oktober 2015. Dalam Aksinya mereka meminta kepada pemerintah Jokowi-JK, menyelesaikan kasus-kasus HAM yang terjadi di Papau dan membuka ruang demokrasi bagi rakyat papua. TEMPO/Iqbal Lubis
Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.


BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

9 Februari 2016

Kepala BIN Letjen (Purn) Sutiyoso. TEMPO/Imam Sukamto
BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.


Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

28 Desember 2015

TEMPO/ Machfoed Gembong
Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.


Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

7 September 2015

Para korban tertembak dalam rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu. Mereka rata-rata menderita luka tembak di bagian kaki dan tangan terkena serphan peluru. Dari 11 orang yang jadi korban tertembak, ada enam yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dok 2 Kota Jayapura, Papua, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi
Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.


Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

4 September 2015

Seorang mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Papua berorasi saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, 24 Juni 2015. Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah Indonesia untuk memberikan hak dan kebebasan menentukan nasib masyarakat Papua tanpa adanya intervensi dari militer serta menuntastan kejahatan kemanusiaan di tanah Papua. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.


TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

28 Agustus 2015

Prajurit TNI berjaga di kawasan Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua, (16/11). Wilayah tersebut memang kerap mengalami gangguan keamanan. ANTARA/Andika Wahyu
TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika


Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

14 Agustus 2015

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur Papua Lukas Enembe dan Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua (LMA) Lenis Kogoya (kanan) meletakkan batu pertama pembangunan pasar Praha, Sentani, Jayapura, 28 Desember 2014. Dalam kunjungan kerjanya di Papua ini, Jokowi melakukan peletakan batu pertama pembangunan pasar di Papua yang dipusatkan di pasar Praha Sentani, Kabupaten Jayapura. ANTARA/Evarukdijati
Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.


KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

30 Mei 2015

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo, beri keterangan pers usai Rapat Pimpinan TNI AD, di Balai Kartini, Jakarta, 8 Januari 2015. TEMPO/Imam Sukamto
KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.