TEMPO Interaktif, Tasikmalaya – Haristanto, Sekretaris Yayasan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Putera Nusantara, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, hampir saja menjadi bulan-bulanan aksi kemarahan ratusan siswa yang berusaha menghajarnya, Sabtu (2/10).
Para siswa kesal terhadap sikap arogan Haristanto yang kerap berbuat kasar terhadap murid. Selain itu, Haristanto juga diduga telah berlaku korup terhadap keuangan milik yayasan. Ratusan murid dan para guru di sekolah itu juga sempat melakukan mogok belajar.
Aksi protes para siswa tersebut mendapat dukungan para guru. Mereka meminta agar sekretaris yayasan segera mengundurkan diri. “Sekretaris yayasan kerap bersikap arogan terhadap siswa, pernah ada siswa yang diperlakukan secara kasar olehnya,” ujar seorang siswa yang menolak disebutkan namanya.
Sebelumnya pihak sekolah telah melakukan mediasi untuk menengahi siswa dengan Haristanto. Namun kenyataannya kedua pihak tidak bisa menerima keputusan sehingga suasana memanas. Nyaris terjadi baku hantam yang melibatkan siswa, guru dan Haristanto.
“Untung saja kita datang tepat waktu. Kalau saja terlambat, besar kemungkinan terjadi baku hantam,” kata Kepala satuan Samapta Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya Ajun Komisaris Setiyana.
Kepala Sekolah SMK Bina Putera Nusantara Uus Afandi dalam keterangannya Sabtu (2/10) mengakui bila sikap para siswa serta beberapa guru yang melakukan demo tersebut dipicu oleh sikap arogansi sekretaris yayasan terhadap mereka. Sikapnya selama ini kerap membuat sisiwa serta guru kesal.
“Laporannya seperti itu dari para siswa,”ujarnya. “Kita sudah berupaya menengahi dan mengajak bermusyawarah, tetapi kenyataanya seperti itu.”
Dalam aksi tadi siang, ratusan siswa sempat mengejar Haristanto hingga akhirnya petugas kepolisian berhasil mengamankannya ke Markas Polresta Tasikmalaya. Para siswa juga menumpahkan kekesalannya dengan menyegel serta mencoret kendaraan milik Haris yang tengah di parkir dihalaman sekolah.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasi Polresta Tasikmalaya, Komisaris Yono Kusyono, mengakui pihaknya telah menerima laporan dari para siswa dan dan guru mengenai tindak kekerasan serta dugaan penyelewengan keuangan yayasan yang dilakukan oleh Haristanto. “Itu kan haknya mereka (melaporkan) terhadap yang bersangkutan,” ujar Yono seraya berharap agar pihak sekolah dapat menjaga situasi tetap kondusif.
JAYADI SUPRIADIN