TEMPO Interaktif, Palu - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu, Sulawesi Tengah, terancam lumpuh menyusul menipisnya persedian obat, khususnya bagi pasien pemegang kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Undata Palu, Ansar Praja, mengatakan jika beberapa hari ke depan kekurangan tersebut tidak ditutupi, maka pelayanan dipastikan lumpuh. “Dipastikan collapse, dan ini akan berpengaruh pada pasien lainnya,” katanya.
Dia mengakui adanya keluhan-keluhan dari beberapa pasien, salah satunya pasien penderita jantung karena keperluan obat yang sedianya gratis terpaksa harus dipenuhi pasien dengan membeli sendiri obat di luar rumah sakit.
Abdul Rahman, pasien pemegang kartu Jamkesmas yang menderita penyakit jantung, mengaku kewalahan jika harus terus-terusan membeli obat di luar, sebab persediaan dananya yang tergolong miskin tidak mencukupi.
“Obat di luar kan harganya mahal. Namun pihak rumah sakit berjanji biaya pembelian obat tersebut akan diganti,” katanya.
Ansar mengatakan keterlambatan pembayaran terjadi karena pencairan dana harus melalui prosedur administrasi dan tercantum dalam batang tubuh APBD Sulteng.
Ia mengaku telah mengajukan permohonan ke DPRD Sulteng untuk pencairan dana Jamkesmas tahun 2010 sebesar Rp 7 miliar. “Insya Allah pekan ini dana tersebut bisa dicairkan. Untuk pemenuhan kebutuhan selanjutnya, sisa dari dana tersebut akan dicairkan setelah pembahasan APBD Perubahan,” katanya.
DARLIS