Menurut Asep, 30 tahun, pedagang kaki lima di Cibadak, banjir kali ini cukup parah. Ketinggian air mencapai setengah meter. "Bahkan di beberapa titik seperti kawasan Jalan Christin, air sempat mencapai 75 sentimeter," ujar Asep di Sukabumi, Senin (27/9) petang.
Akibat terjebak banjir, kata Asep, beberapa kendaraan mogok sehingga menyebabkan kemacetan semakin parah. "Warga dan pengemudi akhirnya beramai-ramai mendorong kendaraan yang mogok. Sebagian warga mengatur kemacetan lalu lintas karena hanya sedikit petugas yang ada di lapangan," imbuh Asep.
Uniknya, beberapa pedagang kaki lima malah sempat memancing ikan di tengah jalan yang tergenang banjir. "Ini bentuk sindiran kepada pemerintah," tukas Asep.
Sementara Agus, 26 tahun, sopir angkutan umum trayek Cibadak-Sukabumi, mengaku kesal karena banjir sudah sering terjadi di Cibadak. Akibatnya, kata Agus, dia sering terjebak macet. "Ujung-ujungnya pendapatan berkurang karena sering terjebak kemacetan di Cibadak," tutur Agus.
Agus menilai pemerintah kurang memperhatikan sistem drainase kota. "Seharusnya sejak dulu sudah dilakukan perbaikan dan pemeliharaan, tapi hingga kini dibiarkan saja," kata Agus.
Baca Juga:
Kendati hujan sudah reda, namun di beberapa titik Kota Cibadak masih terlihat genangan air. Sementara tumpukan lumpur dan kerikil bercampur sampah memenuhi ruas jalan dan menyebabkan arus lalu lintas tersendat.
DEDEN ABDUL AZIZ