Pemerintah Kota Surakarta pada tahun ini mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp 7 miliar untuk pembangunan rumah sakit tersebut. “Karena hingga saat ini surat perintah pencairan dana tersebut belum turun,” kata Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Budi Suharto. Padahal, pihaknya baru bisa melakukan lelang jika dana tersebut telah tersedia.
Bantuan senilai Rp 7 miliar tersebut akan digunakan untuk penyiapan lahan serta pembuatan konstruksi awal. Saat ini, lahan yang akan digunakan masih berupa tanah lapang yang berada di kawasan Surakarta bagian utara, tepatnya di Kelurahan Kadipiro. Diperkirakan, pembangunan rumah sakit tersebut bakal menghabiskan dana hingga Rp 45 miliar.
Menurut Budi, pembangunan sekaligus pemindahan rumah sakit yang lama cukup mendesak. Gedung rumah sakit yang ada sekarang ini cukup sempit dan tidak bisa lagi diperluas, mengingat letaknya yang berhimpitan dengan pemukiman serta perkantoran yang lain. Selain itu, rumah sakit tersebut juga sangat dekat dengan pasar tradisional.
Selain itu, saat ini rumah sakit yang ada di Surakarta, baik negeri maupun swasta, banyak berada di wilayah Surakarta bagian selatan. Menurut Budi, pembangunan rumah sakit di wilayah utara sangat diperlukan untuk pemerataan pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Wahyuningsih juga berharap agar dana tersebut bisa segera cair, sehingga pembangunan bisa segera dimulai. “Perencanaan pembangunan sudah dilakukan secara detail,” kata dia. Pembangunan rumah sakit tersebut diperkirakan memakan waktu selama empat tahun.
Ahmad Rafiq