Menurut Muttalib, Polres Gowa tidak dibenarkan mengajukan proposal pengamanan Pilkada ke Pemerintah Propinsi. Sebab, anggaran Pilkada termasuk pengamanan, dianggarkan oleh daerah yang bersangkutan.
"Tidak etis Polres minta-minta uang di Pemprop. Masa ada Wakapolres jadi peminta-minta uang di pemerintah propinsi," katanya. "Harusnya Gubernur juga tak merespon pengajuan proposal itu, apalagi memberikan uang sebagai jawabannya."
Soal uang Rp 100 juta tersebut, Muttalib menduga , adanya kepentingan antara Syahrul dan eks Wakapolres Komisaris Yahya Samosir. Apalagi menurut dia, saat itu masih dalam suasana pemilihan bupati.
Karena itu kata dia, Polda harus tetap mengusut untuk apa sebenarnya uang tersebut. "Tidak ada alasan untuk tidak diusut. Apakah uang itu berupa bantuan atau sumbangan pribadi tetap saja tidak dibolehkan, apalagi antar pejabat struktural," ujarnya.
Mantan Wakil Kepala Kepolisiana Resor Gowa, Komisaris Yanya Samosir, memilih bungkam soal uang 100 itu. Alasannya, bukan lagi urusannya."Saya tidak bisa memberikan komentar lagi. Saya ini sudah di staf Polda sekarang, jadi jangan tanya saya, saya ini sudah sakit,"kata Yahya saat di hubungi Tempo.
Yanya hanya mengatakan, uang itu berdasarkan surat. Namun dia tidak menjelaskan secara pasti soal surat itu."Sudah jangan tanyakan ke saya. Uang itu untuk pengamanan Pilkada, " katanya.
Kepala Bagian Operasionl Polres Gowa, Komisaris Hardeny juga mengaku tak mengetahui soal uang tersebut. "Tanyakan aja sama pimpinan. Saya tidak tahu soal uang itu," kata Hardeni. Sebelumnya Hardeni menyebut, mantan Wakapolres Gowa yang mengurus duit itu kepada Syahrul.
Dia mengatakan, uang tersebut bukan untuk dana pengamanan, sebab anggaran pengamanan sudah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa sebesar Rp. 600 juta. "Silahkan tanyakan sama Yahya Samosir ya,"ujarnya.
Sebelumnya, mantan Kepala Polres Gowa Ajun Komisaris Besar Rudi Hananto mengatakan, yang mengurus uang itu adalah Yahya Samosir dan Hardeny. Saat itu kata Rudi, berawal dari diskusi di warung kopi Dotoro Gowa dengan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. "Syahrul langsung merespon usulan Wakapolres," kata Rudi.
Adapun Kepala Polres Gowa, Ajun Komisaris Besar Totok Lisdiarto juga menolak berkomentar lagi soal uang itu. "Nanti malam atau besok kita bicara di kantor ya. Saya tidak ingin bicara di telpon,"kata Totok
SAHRUL