Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri memastikan tidak akan ada anak buahnya di Detasemen Khusus (Densus) 88 yang akan diperiksa Polisi Federal Australia terkait isu adanya penyiksaan terhadap 12 anggota separatis di Maluku.
"Tidak ada otoritas dari negara asing bisa memeriksa anggota kita dong," katanya di Kantor Presiden, Selasa (14/09).
Polisi Federal Australia, seperti diberitakan Harian Sydney Morning Herald edisi Senin (13/09) lalu, telah mengirim penyidiknya ke Maluku dua pekan lalu.
Kedatangan penyidik dari Australia ini untuk mengkonfirmasi adanya laporan anggota Densus 88 yang menyiksa 12 separatis Ambon bulan lalu. Pengiriman penyidik Australia ini sebagai tanggung jawab Australia yang ikut membantu Densus 88 hingga jutaan dolar setiap tahun.
Kapolri mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan internal apa betul ada anggota Densus 88 yang melakukan penyiksaan tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto sangsi ada penyiksaan yang dilakukan anggota Densus 88 kepada anggota separatis Ambon. "Saya kok menyangsikan masih ada penyiksaan seperti itu," katanya.
Namun Djoko menambahkan, Polri sudah mengirim tim ke sana dan merespons dengan cepat informasi tersebut. "Itu kan baru tuduhan," katanya.
Dwi Riyanto Agustiar
Iklan
