TEMPO Interaktif, Jakarta - Menjalani rutinitas sebagai seorang tahanan memang bukan perkara yang mudah bagi Antasari Azhar. Beberapa kegiatan yang biasa dilakoninya saat masih menghirup udara bebas menjadi sulit untuk dilakukan kembali. Salah satunya adalah aktivitas berolahraga.
"Ayah sekarang menjadi lebih gemuk, sepertinya karena dia kurang berolahraga," kata Andita Dianoctora Antasari Putri saat ditemui di sela-sela kunjungan ke ayahnya di Rumah Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya, Jumat 10 September 2010.
Menurut putri sulung Antasari ini kegiatan yang dilakoni ayahnya lebih banyak dilakukan sambil duduk saja. "Yang paling sering diminta yah TTS (teka teki silang), kadang kami sampai pusing mencarinya," kata Andita. Menurutnya, sangat sulit menemukan buku berisi TTS yang enak isinya. "Yang pertanyaan-pertanyaannya sedikit lebih baik, susah sekali nyarinya," katanya.
Andita mengaku sudah mencoba menawarkan permainan lainnya seperti permainan angka Sudoku. "Tetapi ayah tidak suka, ujung-ujungnya dia meminta dibelikan buku TTS lagi," ujarnya. Menurutnya, tidak ada kegiatan lain yang dapat dilakukan Antasari selain mengisi TTS.
Ketika disinggung masalah perkembangan situasi politik yang terjadi saat ini, Andita mengaku tidak pernah membicarakannya bersama Antasari. "Anak-anaknya lebih sering pulang malam dan jarang mengikuti berita di televisi, jadi kami juga tidak pernah menyinggungnya," lanjutnya.
Dalam kesempatan lebaran kali ini, Andita bersama adik dan ibunya Ida Laksmiwati harus kembali merasakan berlebaran bersama sang ayah di dalam ruang tahanan. Mereka bertiga datang dengan pakaian berwarna senada yaitu warna putih. "Ini sudah yang kedua kalinya, mudah-mudahan tahun depan kami tidak perlu seperti ini lagi," katanya.
Antasari Azhar telah divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas kasus pembunuhan direktur PT Rajawali Putra, Nasrudin Zulkarnaen dan mendapatkan hukuman 18 tahun penjara. Kini, Antasari masih menanti putusan kasasi atas vonis tersebut.
EZTHER LASTANIA