“Pasokan barang sangat lancar, bahkan sejak sebelum Ramadan,” kata Ketua Tim Pengendali Inflasi Pemkot Surakarta, Joko Pangarso, Jumat (3/9). Kelancaran pasokan membuat inflasi di Surakarta selama Agustus relatif rendah, yaitu 0,16 persen. Pangarso menyebut, angka inflasi tersebut paling rendah di Jawa Tengah.
Dia mengakui, harga beberapa bahan makanan pokok, termasuk beras, sempat mengalami lonjakan yang cukup tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Meski berada di posisi yang cukup tinggi, harga beras saat ini sudah mulai stabil. Menurutnya, tingginya harga beras bukan disebabkan pasokan barang yang tersendat. Melonjaknya harga beras tersebut disebabkan gencarnya isu mengenai kegagalan panen di sejumlah daerah.
Ketersediaan komoditas bahan makanan pokok membuatnya yakin jika inflasi akan tetap terkendali pada Lebaran mendatang. “Syaratnya, masyarakat harus bersikap rasional saat berbelanja,” kata Pangarso. Dia menegaskan, tim pengendali inflasi akan terus melakukan pantauan dan pengawasan terhadap distribusi bahan kepeluan pokok.
Baca Juga:
Untuk memantau ketersediaan sembako, kata dia, Tim Pengendali Inflasijuga menggandeng kepolisian untuk melakukan pengawasan terhadap distribusi bahan keperluan pokok. “Jika ada penimbun, bisa segera ditindak,” kata Pangarso.
Hanya saja, Wali Kota Surakarta Joko Widodo masih belum puas dengan kinerja tim pengendali inflasi tersebut. “Pasokan barang tidak ada artinya jika harga tetap tinggi,” kata Joko. Dia berharap, tim tersebut bisa segera membuat formula agar bisa melakukan intervensi harga.
Dia meminta, tim tersebut melakukan pengawasan terhadap ditribusi bahan keperluan pokok dengan lebih ketat dan lebih terbuka. “Pada intinya, distributor harus merasa jika mereka sedang diawasi,” kata Joko. Dia yakin, cara tersebut membuat distributor akan berpikir ulang jika akan mempermainkan harga.
Ahmad Rafiq