Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengusaha Batik Surakarta Tuntut Motif Produk Dipatenkan  

image-gnews
Batik Banyumas. ANTARA/Idhad zakaria
Batik Banyumas. ANTARA/Idhad zakaria
Iklan

TEMPO Interaktif, Surakarta – Pengusaha batik di Surakarta meminta pemerintah setempat  mematenkan motif batik khas Surakarta. Hal itu dilakukan agar motif batik khas Surakarta benar-benar diakui secara legal menjadi milik masyarakat Surakarta.

”Kami tidak berpikir secara ekonomis, misalnya dengan paten tersebut nantinya ada royalti. Paten semata-mata untuk menjaga keluhuran motif batik warisan leluhur,” terang Ketua Komunitas Pengusaha Batik Kauman Gunawan Setiawan kepada Tempo, Minggu (15/8).

Dalam paten tersebut berisi tentang tata cara penggunaan sebuah motif menurut aturan yang sudah ada. Misalnya untuk motif Sidomukti khusus digunakan untuk upacara perkawinan. ”Jangan sampai motif Sidomukti untuk hal di luar itu, contohnya untuk alas kaki. Ini kan tidak menghargai warisan leluhur,” lanjutnya.

Karena belum adanya paten, maka siapapun bisa menggunakan motif tertentu untuk keperluan apapun. Hal ini yang berusaha dihindari para pengusaha batik, mengingat para leluhur menciptakan motif-motif tertentu untuk hal-hal khusus, seperti sidomukti di atas.

Selain bicara tata cara penggunaan, paten juga mencegah ada pihak-pihak lain yang berusaha memanfaatkan untuk kepentingan bisnis. Gunawan menceritakan, saat ini ada sebuah produsen sepatu olahraga kelas dunia yang menggunakan motif batik dalam salah satu produknya.

”Penggunaan motif tersebut sudah tidak pada tempatnya, juga berdasarkan ekonomi. Bisa-bisa mereka akan mematenkan motifnya, dan kita gigit jari karena dipaksa membayar royalti untuk sesuatu yang diciptakan leluhur kita,” tegasnya.

Hak paten atas motif tertentu sebaiknya disematkan atas nama masyarakat Surakarta. Dengan begitu, siapapun tetap dapat menggunakannya asalkan sesuai peruntukannya. ”Kalau atas nama organisasi atau bahkan pribadi, bisa-bisa digunakan sebagai ajang bisnis semata,” dia menambahkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surakarta Joko Pangarso mengaku pemerintah kota sudah pernah mengajukan hak paten motif batik ke Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia pada rentang 1996-1997.

Jumlahnya sekitar 400 motif khas Surakarta seperti Sidomukti, Truntum, dan Sidomanak. ”Tapi pengajuan paten tersebut ditolak,” jelasnya.

Alasannya, dalam setiap motif tidak ada keterangan siapa yang membuatnya. Masalahnya, motif-motif tersebut bikinan leluhur yang bersifat anonim. ”Kami ajukan atas nama Pemkot Surakarta, tidak diterima. Kemudian atas nama Keraton, juga tidak diterima,” lanjutnya.

Praktis saat ini pengajuan paten motif batik khas Surakarta terbentur peraturan tentang pemilik hak cipta motif tersebut. ”Kami sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Kecuali peraturannya diubah dan mengakomodir motif batik warisan leluhur,” pungkasnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

16 jam lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

25 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

27 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

44 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

51 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

5 Februari 2024

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

5 Februari 2024

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.