TEMPO Interaktif, Kediri - Forum Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Pendidikan Kota Kediri (FM2PP) melaporkan Kepala Dinas Pendidikan Edy Purnomo dan Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Hadi Sucipto ke polisi. Kedua pejabat itu dinilai berkonspirasi dalam penerimaan siswa baru di sejumlah sekolah negeri.
Koordinator FM2PP Mochammad Mahbuba mengatakan Edy Purnomo dan Hadi Sucipto telah mengeluarkan sedikitnya delapan rekomendasi atau surat sakti kepada calon siswa. Surat itulah yang dipergunakan untuk mendaftar di sekolah negeri meski jatah bangku di sekolah tersebut telah habis.
“Kami punya bukti-bukti yang kuat,” kata Mahbuba saat menyampaikan laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Resor Kediri Kota, Sabtu (7/8).
Dalam penerimaan siswa baru tahun 2010/2011 kemarin, sejumlah sekolah mengaku kebanjiran murid. Meski seluruh jatah bangku sesuai pagu sudah penuh, mereka tak berani menolak calon siswa yang mendaftar dengan membawa surat sakti dari Edy Purnomo dan Hadi Sucipto. Perbuatan ini dinilai merusak sistem penerimaan siswa baru yang telah diatur dalam Peraturan Wali Kota Kediri Nomor 26 tahun 2010. “Polisi harus mengungkap praktek jual beli surat sakti ini,” kata Mahbuba.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Kediri Ajun Komisaris Didit Prihantoro membenarkan laporan tersebut. Saat ini dia masih mempelajari alat bukti yang disampaikan FM2PP sebagai pijakan awal melakukan penyelidikan. “Kita lihat dulu bukti awalnya,” kata Didit.
Hadi Sucipto sendiri membantah melakukan praktek jual beli rekomendasi. Melalui pesan pendek, dia mengaku tidak tahu menahu tentang adanya surat sakti tersebut. “Saya tidak melakukan itu,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Edy Purnomo tidak mengangkat telepon ketika hendak dikonfirmasi laporan tersebut.
Sebelumnya salah satu wakil kepala sekolah menengah pertama negeri di Kota Kediri mengaku menerima calon siswa yang membawa rekomendasi Hadi Sucipto. Rekomendasi itu sendiri diberikan dengan membubuhkan tanda tangan Hadi Sucipto tepat di bagian kanan formulir pendaftaran. Sementara pada bagian atasnya tertulis kata “rekomendasi”. “Saya akan simpan formulir ini sebagai bukti,” kata sumber tersebut.
HARI TRI WASONO