Gubernur Jateng Akan Carikan Pengganti Hutan Kedungombo
SEMARANG - Gubernur Propinsi Jawa Tengah Bibit Waluyo akan berusaha mencari solusi atas persoalan belum digantinya lahan hutan seluas 1.025 hektare yang ditenggelamkan untuk proyek Waduk Kedungombo pada 1987.
"Tetapi saya akan rembukan dulu dengan PT Perhutani," kata Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu usai ikut sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah di Semarang, Senin (2/8).
Hasil dari rembukan itulah, tambah Bibit, yang akan dijadikan dasar untuk mencari solusi bagaimana sebaiknya penyelesaian masalah tinggalan pemerintahan zaman orde baru tersebut. Bibit belum bisa menjelaskan kira-kira bagaimana solusi persoalan lahan pengganti tersebut. "Kami harus memahami dulu karena ini urusan lama," ujar Mantan Pangdam IV Diponegoro ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat hingga kini belum mengganti hutan yang ditenggelamkan untuk proyek Waduk Kedungombo pada 1987.
“Propinsi Jawa Tengah masih punya utang mengganti lahan seluas 1.025 hektare,” kata Kepala Seksi Humas Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah Dadang Ishardianto.
Hutan Kedungombo beradadi kawasan sekitar wilayah Gundi, Purwodadi. Saat itu, uang ganti rugi untuk proyek Kedungombo di lahan hutan hanya sebatas ganti rugi tanaman milik masyarakat. Luas lahan yang harus disediakan untuk pengganti hutan tersebut adalah 1.025 hektare. Sebab, pada zaman orde baru, di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, hutan yang dialihfungsikan untuk sebuah proyek hanya diganti lahan 1 : 1. Berbeda dengan aturan saat ini yang memerintahkan adanya pengganti 1 : 2.
ROFIUDDIN