TEMPO Interaktif, Blitar – Kedatangan Wakil Presiden Boediono ke Blitar, Jawa Timur, memicu kekecewaan ratusan pengunjung Makam Bung Karno. Mereka dilarang memasuki makam Proklamator karena Boediono memutuskan mampir ke tempat itu.
Penutupan kompleks makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, ini dilakukan sejak pukul 06.00 WIB. Seluruh peziarah dan warga yang ingin mendatangi makam Bung Karno dilarang memasuki areal makam dengan penjagaan ketat aparat Kepolisian Resor Blitar Kota. “Pak Wapres mau nyekar ke makam Bung Karno,” kata salah satu anggota polisi yang berjaga di tempat itu, Minggu (1/8).
Kekesalan para peziarah ini memuncak ketika jadwal kedatangan Boediono dan keluarganya di Blitar molor. Dari rencana kedatangan pukul 10.00 WIB, rombongan baru tiba di kompleks makam Bung Karno pukul 11.45 WIB. Sebelumnya Boediono dan isterinya Herawati terlebih dulu nyekar ke makam orang tuanya yang tak jauh dari makam Bung Karno.
Tepat pukul 12.00 WIB, rombongan Boediono yang mengendarai bus wisata meninggalkan makam. Dijadwalkan mereka akan langsung ke Bandara Abdurrahman Saleh Malang untuk terbang ke Jakarta malam ini.
Kericuhan sempat terjadi ketika petugas keamanan membuka pintu pagar makam Bung Karno setelah kepergian Boediono. Ratusan pelayat yang ingin mendoakan sang Proklamator berebut masuk hingga berdesak-desakan.
Rei Dirgantara, 40 tahun, salah satu peziarah asal Banten mengaku tertahan di pintu pagar makam sejak pukul 06.00 WIB. Dia dan keluarganya bermaksud berdoa di makam Bung Karno sebelum Bulan Suci Ramadan tiba. “Bagaimana lagi, pejabat mesti didahulukan,” katanya.
HARI TRI WASONO