Akibatnya, pelaksanaan program kerja dan kinerja pemerintah daerah menjadi tak maksimal. Paliudju menduga, masa jabatan keduanya yang segera berakhir menjadi penyebab mereka pecah kongsi.
Nawawi mengatakan, keretakan ini diakuli Paliudju di hadapan sejumlah Anggota DPRD Sulteng saat memberi tanggapan atas pertanyaan sejumlah fraksi DPRD, Kamis (15/7), dalam sidang paripurna terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) 2009 .
Baca Juga:
Menurut Paliudju, kata Nawawi, ketidakharmonisan dan semakin jauhnya hubungan bersama orang nomor dua tersebut pastinya mempengaruhi pelaksanaan dan kinerja pemerintahan di daerah.
“Persoalan Pilkada Gubernur 2011-2016 yang menjadi faktor utama dan pemicu ketidakharmonisan saya dengan Achmad Yahya. Apalagi Achmad Yahya diperkirakan akan maju pada Pilkada mendatang,” ucapnya Paliudju seperti ditirukan Nawawi.
Gubernur Paliudju sendiri mengakui, akibat dari ketidakharmonisan tersebut ketimpangan terjadi pada kinerja dan efektivitas Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) selama beberapa waktu terakhir.
SKPD dalam lingkup pemerintah terkesan melalaikan tugas dan fungsi pokok yang menjadi kewajiban. Sehingga terjadi banyaknya persoalan yang terjadi di daerah. Terutama terkait dengan laporan pengelolaan keuangan daerah.
HB Paliudju mengatakan dalam kurun waktu 2009 ini telah banyak kesalahan dan penyalahgunaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang dilakukan sejumlah SKPD.
Maka dirinya memproses persoalan tersebut ke pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri untuk diselesaikan dan akan diproses dan diberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahannya.
DARLIS