TEMPO Interaktif, Bandung - Sejumlah astronom memperkirakan awal bulan puasa di Indonesia dimulai 12 Agustus. Sehari sebelumnya, ketinggian bulan sebagai penanda bulan baru dalam kalender Islam dinilai telah memenuhi syarat.
Menurut peneliti senior astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin, saat maghrib pada 10 Agustus, tinggi bulan di Indonesia secara umum sudah diatas 2 derajat. Berdasarkan kesepakatan Badan Hisab Rukyat, kemungkinan 1 Ramadhan jatuh pada 11 Agustus.
Namun kata Djamaluddin, bulan saat 10 Agustus petang itu sulit dirukyat. "Karena ketinggian tersebut secara astronomi dan kriteria LAPAN dianggap terlalu rendah," katanya, Rabu (14/7)
Selain itu, umur bulan masih kurang dari 8 jam. Jarak bulan dengan matahari pun kurang dari 6 derajat. Djamaluddin agak kurang yakin bulan bisa diamati langsung karena cuaca saat ini cenderung kemarau basah atau masih besar kemungkinan turun hujan. "Jadi ada peluang 1 Ramadhan jatuh pada 12 Agustus," ujarnya.
Kepala Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat, Hakim L Malasan mengatakan hal senada. Menurutnya, bulan pada 11 Agustus masih berada di bawah atau kurang dari 2 derajat. Pemantau dari Bosscha rencananya akan disebar ke sejumlah tempat untuk melihat posisi bulan sejak 10-12 Agustus mendatang.
Pemerintah sendiri rencananya akan menggelar sidang itsbat bersama para ulama, pakar ilmu falak atau astronomi, serta perwakilan ormas Islam pada 10 Agustus mendatang.
ANWAR SISWADI
BERITA TERPOPULER LAINNYA
Pengakuan Cut Tari Dinilai Tak Ringankan Proses Hukum
Mister"A" Diduga Pengunggah Pertama Video Ariel
Cut Tari Tak Pernah Setuju Direkam
Manekin Bugil Bikin Ribut Warga Amerika
Tifatul Pastikan Tak Ada Reshuffle Kabinet