TEMPO Interaktif, Jakarta - Tak hanya pengakuannya sebagai wartawan Kompas yang palsu, Roni, orang yang mengontak dan minta bertemu aktivis Indonesian Corruption Watch Tama Satrya Langkun ternyata juga memalsukan plat nomer mobil Innova hitam yang dipakainya.
" Itu bukan mobil yang sama. Kami curiga, mobil yang berada di Kantor ICW, pake plat nomor palsu" kata Febri Diansyah, peneliti ICW kepada Tempo, Senin (12/7). Febri juga menyebut, innova hitam itu diklaim telah ditemukan polisi di Jakarta Barat. " Tapi itu bukan mobil yang sama"
Seperti diketahui, beberapa hari sebelum Tama dibacok, ada orang bernama Roni, mengaku wartawan Kompas yang ingin terlibat dalam investigasi ICW. Ia minta bertemu Tama, tapi menolak masuk kantor ICW. Padahal, Roni mengaku sudah berada dekat kantor ICW. Febri yang mengecek keberadaan Roni, hanya menemukan innova hitam dengan plat nomer Jakarta.
Fakta plat nomor palsu tersebut, menurut Febri, terlihat karena mobil innova yang ditemukan polisi mempunyai badan yang tidak sama. "Body belakang dan body depan berbeda dengan yang ada di ICW," ungkapnya. Ditambah lagi, Ia tidak mengenali pengendara mobil temuan penyidik, karena fisiknya bukan seperti Roni.
"Kami masih mengumpulkan puzzle kecil sekitar kejadian," jelas Febril. Pihaknya juga mencurigai, Thoriq pemilik mobil Avanza yang berniat menolong Tama. "Informasi dan analisanya sangat janggal," bebernya.
ICW kini terus mendesak kepolisian untuk mengungkap pelaku dan otak penganiayaan Tama. "Kami terus berkomunikasi dengan penyidik, meski belum ada perkembangan berarti," urainya.
Terkait keselamatan Tama usai dari rumah sakit, ICW akan mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban . "Bagaimana kemungkinan perlindungan sekaligus perawatannya," ucap Febri. Tama diperkirakan bisa pulang antara sore hari ini hingga besok.
DIANING SARI