TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Bina Layanan Medik Kementerian Kesehatan Supriyantoro mengakui paramater standar layanan kesehatan di Indonesia masih jauh dari Internasional. "Untuk peralatan kami tidak tertinggal jauh di sejumlah rumah sakit, tapi secara layanan rumah sakit di negara tetangga lebih profesional, " kata Supriyanto dalam diskusi di Kementerian Kesehatan Jumat (9/7) .
Berdasarkan rencana strategis kementerian kesehatan tahun 2010-2014 bernomor HK.03.01/160/I/2010, pemerintah menargetkan rumah sakit Indonesia berkelas dunia ada di lima kota hingga 2014. Dari 1378 rumah sakit di Indonesia, hanya Rumah Sakit di kota-kota besar yang bisa mencapai skala Internasional. "Memang tidak mudah dan tidak murah karena perlu biaya infrastruktur untuk mencapai standar internasional," ujarnya.
Menurut Supriyantoro, muncul alternatif untuk memodifikasi standar internasional menjadi standar pelayanan internasional. "Perlu dibedakan disini, fokusnya adalah pelayanan terlebih dahulu," katanya.
Rumah Sakit di Luar Negeri, jelas Supriyantoro, menawarkan kemudahan akses, keramahtamahan, keterbukaan informasi, harga yang bersaing dan kemasan yang baik. Dengan peningkatan layanan, diharapkan dapat mengerem jumlah pasien Indonesia yang berobat ke luar negeri. Data kementerian menunjukkan pasien yang berobat ke luar negeri, hampir separuhnya hanya untuk tes kesehatan menyeluruh (medical check up).
Dianing Sari