TEMPO Interaktif, Jakarta - Tergeletak di atas ranjang Rumah Sakit Asri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Tama Satrya Langkun Jumat (9/7) sore tadi terpaksa menjalani pemeriksaan polisi. Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) yang dianiaya sekelompok orang tak dikenal itu diperiksa selama dua jam di kamar 206 Rumah Sakit itu.
Pemeriksan itu oleh tim dari Polres Jakarta Selatan untuk menyusun Berita Acara Pemeriksaan (BAP). "Ada 17 pertanyaan yang ditanyakan, paling banyak soal kronologis secara tehnis bagaimana peristiwa itu terjadi" kata Febri Diansyah, Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW yang ditemui di Rumah Sakit, Jumat (9/7).
Kepada polisi, kata Febri, Tama mengungkapkan kronologis penyerangan. Ia juga mengaku tak bisa melihat pelaku penganiayaan. "Yang terlihat hanya pakai jins dan jaket kulit hitam, dan naik motor gede," ujar Febri.
Dalam BAP tersebut, ujar Febri, Tama juga memberi keterangan tambahan bahwa ia adalah peneliti ICW yang sedang menangani kasus rekening mencurigakan yang diduga milik salah satu jendral polisi.
Tama Satrya Langkun, Peneliti Divisi Investigasi ICW dini hari kemarin dikeroyok orang tak dikenal. Akibat pengeroyokan tersebut sulung dari tiga bersaudara ini mendapat luka parah di kepala dengan 29 jahitan. Beruntung, hasil CT-Scan menunjukkan tidak ada masalah dengan otak Tama.
RATNANING ASIH