TEMPO Interaktif, Semarang - Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip menjamin tak ada kolusi dan koneksi dalam penerimaan siswa baru di sekolah negeri Semarang. "Tak ada istilah siswa titipan pengusaha atau pejabat," ujarnya, Selasa (29/6).
Menurut dia, penerimaan siswa baru semua berjalan transparan karena menggunakan sistem on line. "Masyarakat bisa melihat penerimaan siswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara transparan. Jadi kalau ada siswa titipan, pasti ketahuan," katanya.
Dalam pantauan Tempo, penerimaan siswa baru di sekolah negeri di Kota Semarang tahun ini dilakukan secara online. Melalui internet, Dinas Pendidikan menampilkan jurnal penerimaan siswa baru baik di SMP maupun SMA/SMK. Melalui jurnal tersebut bisa diketahui calon siswa yang diterima di sebuah sekolahan lengkap dengan nilai terendah dan tertinggi calon siswa, nama orang tua, pekerjaan orang tua serta rayonisasi sekolah dan tempat tinggal siswa.
Pendaftaran akan dibuka hingga 30 Juni. Sejak Senin kemarin, para orang tua siswa yang merasa peluang anaknya diterima di sekolah pilihan pertama mengecil karena kalah bersaing dengan pendaftar dengan nilai yang lebih tinggi, mulai menarik berkas pendaftaran. Mereka memasukkan berkas ke sekolah pilihan kedua.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang sejak kemarin mulai menerjunkan tim pemantau penerimaan siswa baru. Hal ini dilakukan mengingat adanya beberapa kendala pada penerimaan siswa dengan sitem on line yang memang baru pertama kali dilakukan tahun ini. "Jangan sampai ada siswa yang gagal diterima hanya karena sitemnya error," kata Suryanto, Wakil Ketua Komisi Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang.
Gangguan sistem on line dialami oleh beberapa orang tua murid yang mengalami ketidaksesuaian antara data siswa dengan data base on line. Misalnya ketidak sesuaian rayon, nomor induk siswa nasional serta perbedaan jenis kelamin.
SOHIRIN